Liputan6.com, Jakarta Pernah merasa tiba-tiba dijauhi teman, sering disindir, atau bahkan nggak diajak nongkrong tanpa alasan jelas? Kalau iya, mungkin kamu perlu merefleksikan diri sejenak. Mungkin, tanpa disadari kamu memiliki kebiasaan atau sikap yang membuat orang kesal.
Mungkin juga kamu tidak sadar dengan tanda-tanda halus yang muncul dari lingkungan sosial. Hal ini dikatakan oleh seorang psikolog klinis dan pemilik Good Therapy San Francisco, Thomas McDonagh, Psy.D.
“Otak kita cenderung menyaring informasi dengan cara yang melindungi citra diri kita, yang membuatnya mudah untuk mengabaikan atau meminimalkan umpat balik sosial yang halus,” katanya, dikutip dari Parade.
Menurut McDonagh, jika hal tersebut terjadi, yang harus dilakukan adalah bertanya pada diri sendiri, karena ini bukan hanya sekadar tidak disukai, tetapi juga bagaimana cara seseorang menempatkan diri dalam suatu situasi.
“Perilaku menjengkelkan biasanya adalah sesuatu yang berulang kali mengganggu, mengiritiasi, atau menguras energi emosional atau mental orang lain, seringkali tanpa sengaja,” katanya.
Tentu tidak mudah untuk menilai diri sendiri, 13 tanda orang yang menyebalkan ini mungkin bisa membantu untuk merefleksikan diri.
1. Berbicara dengan Keras
Menurut seorang psikolog berlisensi di Thriveworks yang berbasis di Georgia, Amerika Serikat, Dr. Jan Miller, Ph.D., bagi sebagian orang, suara keras dianggap sebagai sesuatu yang agresif dan kasar.
“Orang lain mungkin akan terganggu dengan oleh volume karena sensitivitas pendengaran. Menyelaraskan dengan bagaimana orang lain bereaksi terhadap volume suara Anda, seperti apakah mereka meringis atau mundur saat Anda berbicara, dapat membantu Anda menghindari perilaku yang mengganggu ini,” jelas Miller.
2. Mendominasi Percakapan
McDonagh mengatakan, mendominasi percakapan ini ditandai dengan terlalu banyak bicara tanpa memberi ruang pada orang lain, apalagi saat lawan bicara terlihat terdistraksi atau kesulitan menyela.
“Hal ini sering kali disebabkan oleh kecemasan, keinginan untuk terhubung, atau kurangnya kesadaran. Sekalipun Anda tidak bermaksud demikian, hal itu tetap dapat membuat orang lain merasa tidak diperhatikan atau kelelahan,” jelasnya.
3. Oversharing
Menurut McDonagh, menceritakan suatu hal detail atau berat di awal percakapan bisa membuat orang lain terbebani.
“Intensitas emosional semacam ini menantang batasan, terutama dalam hubungan baru di mana kepercayaan belum terbangun,” ujarnya.
4. Sok Tahu
Definisi orang yang menyebalkan menurut Miller adalah sering menyela percakapan, memberikan nasihat yang tidak diminta, dan menciptakan dinamikan yang berat sebelah dan meremehkan.
Sepakat dengan Miller, McDonagh menekankan pada bagian ‘nasihat yang tidak diminta’. “Nasihat yang tidak diminta dapat terkesan merendahkan atau mengendalikan, meskipun niatnya baik,” katanya.
“Itu menandakan bahwa Anda lebih fokus pada pikiran sendiri daripada mendengarkan, dan orang-orang mungkin merasa diabaikan atau dihakimi alih-alih didukung,” lanjut McDonagh.
5. Sulit Mengambil Keputusan
Menurut seorang psikolog dan penasihat media Hope for Depression Research Foundation, Dr. Michele Goldman, Ph.D., rasa kurang percaya diri dan tidak yakin pada diri sendiri bisa menjadi karakter yang menjengkelkan.
“Ragu-ragu, rendah diri, dan merasa sangat tidak aman terhadap diri sendiri dapat menjadi tantangan bagi orang lain untuk bertoleransi dan berada di dekatnya,” ujarnya.
6. Selalu Bermain Handphone
Miller mengatakan, bermain ponsel saat sedang berkumpul bisa diartikan sebagai hal yang tidak sopan dan tidak memiliki kepedulian.
“Hal itu menciptakan penghalang antara Anda dan lingkungan sekitar, yang mencegah Anda terlibat dalam lingkungan sosial Anda,” kata Miller.
7. Terlalu Gigih
Psikologi klinis berlisensi, Dr. Holly Schiff, Psy.D., mengatakan, sikap terlalu gigih, misalnya mengirim pesan berkali-kali, mengulang permintaan, atau memaksa interaksi, terlihat seperti orang yang terlalu bergantung pada orang lain.
“Hal ini menunjukkan bahwa Anda tidak peka terhadap batasan orang lain dan mungkin tidak mau menerima penolakan halus,” ujarnya.
8. Sering Mengeluh
Umumnya, orang-orang tidak menyukai orang yang terus-menerus mengeluh, mengganggu kebahagiannya. Miller menyebut, kebiasaan mengeluh bisa menurunkan suasana hati dan energi orang lain, sehingga berinteraksi terasa melelahkan.
“Anda mungkin (perlu) memperhatikan bahwa orang lain menghindari topik tertentu dengan Anda atau bahkan berhenti berinteraksi dengan Anda. Akan bermanfaat untuk memeriksa diri sendiri apakah pandnagan Anda selalu negatif, dan jika demikian, Anda berupaya menghadirkan perspektif yang lebih seimbang dalam interaksi tersebut,” jelasnya.
9. Selalu Bilang “Cuma Bercanda”
Lelucon harusnya membuat semua orang tertawa. Menurut McDonagh, jika orang-orang diam atau mengalihkan topik setelah mendengar lelucon, merupakan pertanda humor kurang tepat.
“‘Ejekan’ yang berulang-ulang bisa terasa seperti kritik yang tidak bermutu, yang lama-kelamaan akan menimbulkan rasa kesal,” ujar McDonagh.
10. Kamu Kasar Kepada Pekerja Layanan
Miller menyebut, berlaku kasar pada petugas layanan sering membuat orang menjauh karena dianggap agresif dan manipulatif kepada mereka yang memiliki posisi lebih rendah dalam hierarki kekuasaan.
“Anda mungkin mendapat masukan dari orang lain untuk bersikap lebih baik atau penolakan untuk bergabung dengan Anda dalam situasi di mana terdapat petugas layanan,” ujar Miller.
11. Tidak Membereskan
Menurut Miller, hal sederhana seperti memasukkan piring kotor ke mesin cuci atau menyapu kotoran yang terbawa dari luar bukanlah sesuatu yang berat. Ia menekankan, kebiasaan tidak membereskan hal-hal kecil justru membuat orang lain merasa harus merapikan.
Miller mengatakan, kondisi ini bisa menimbulkan rasa lelah secara fisik karena beban pekerjaaan rumah jadi terasa menumpuk di satu pihak saja.
12. Orang Sering Menghentikan Percakapan
Goldman mengatakan, orang-orang sering mempersingkat percakapan dengan seseorang yang mereka anggap menyebalkan.
“Ini mungkin karena orang-orang tidak ingin berinteraksi dengan Anda karena mereka merasa Anda terlalu banyak bicara atau karena mereka merasa Anda tidak benar-benar mendengarkan apa yang mereka katakan selama percakapan,” jelasnya.
13. Orang Tak Lagi Bikin Rencana
Ini merupakan sebuah tanda bahaya, ketika orang lain tidak lagi tertarik untuk menghabiskan waktu bersama.
“Jika Anda yang selalu memulai kontak dan orang lain jarang membalas, itu mungkin menunjukkan kehadiran Anda terasa melelahkan bagi mereka,” kata Schiff.