Jakarta (ANTARA) - Musisi asal Yogyakarta, Ndarboy Genk, sukses mengajak ratusan tamu bergoyang di halaman tengah Istana Kepresidenan, Jakarta, Minggu, usai Upacara Detik-detik Proklamasi dilaksanakan dalam rangka memperingati HUT Ke-80 Kemerdekaan RI.
Sang penyanyi bernama asli Helarius Daru Indrajaya yang mengenakan beskap Jawa berwarna hitam, dengan kain parang, berhasil menghibur para tamu yang sedang bersantap siang di halaman tengah Istana Kepresidenan.
"Sebuah kehormatan bagi Ndarboy Genk bisa tampil di Istana," katanya saat hendak membawakan lagu "Pergi Pagi, Pulang Pagi" milik band Armada.
Musisi Ndarboy Genk menjadi satu-satunya penampil yang turut memeriahkan hiburan di Istana, setelah Upacara Pengibaran Bendera selesai dilaksanakan.
Para peserta upacara dan para tamu undangan yang keluar dari depan panggung Istana Merdeka, sudah pasti melewati halaman tengah Istana Kepresidenan Jakarta, yang berada di antara Istana Merdeka dan Istana Negara.
Selain disuguhkan oleh kuliner dari puluhan gerobak kaki lima, para tamu juga menikmati hiburan lagu koplo hingga campur sari.
Saat lagu "Tatu" hingga "Stasiun Balapan" milik Didi Kempot dibawakan, para tamu tidak segan untuk menghampiri bagian depan panggung dan berjoget bersama.
"Senang sekali, meriah, karena lagunya menyasar semua kalangan dari bapak-bapak sampai Gen-Z yang muda-muda," kata Vidia, salah satu tamu undangan yang datang dari Cengkareng.
Adapun Peringatan HUT Ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia Tahun 2025 bertema "Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju". Tema tersebut mencerminkan semangat kebangsaan yang terus dijaga sebagai fondasi untuk melangkah ke masa depan.
Sejumlah acara telah dipersiapkan oleh Panitia untuk memeriahkan peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan RI, antara lain Pesta Rakyat yang terdapat panggung hiburan dan festival kuliner digelar di Monumen Nasional dan Istana Kepresidenan, hingga Karnaval Bersatu Kemerdekaan.
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.