Jakarta (ANTARA) - Menteri Koperasi Ferry Juliantono menegaskan peran strategis lebih dari 80.000 Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih di seluruh Indonesia sebagai penggerak utama dalam membangun ekosistem ekonomi nasional yang kuat, inklusif, dan berkeadilan bagi masyarakat.
Ia menjelaskan jika Kopdes Merah Putih dapat dioperasikan dengan baik, maka perputaran ekonomi rakyat akan semakin masif, menyerap banyak tenaga kerja, serta memberikan manfaat langsung bagi kesejahteraan masyarakat di pedesaan.
"Jadi ada ekosistemnya, kita bayangin 80.000 Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih jalan, bisa nyerap lapangan pekerjaan bermanfaat buat orang desa, perputaran uangnya akan luar biasa," kata Menkop pada Pengukuhan Struktur Badan Pengelola Pusat Informasi Perkoperasian (BP-PIP) Dekopin masa bakti 2025-2030 di Jakarta, Rabu (8/10) malam.
Menurut dia, Kopdes Merah Putih memiliki potensi membentuk ekosistem besar yang terdiri atas jaringan ritel, outlet, hub distribusi, hingga agregator, yang nantinya dapat bertransformasi menjadi holding ekonomi berbasis kerakyatan.
"Ada ritelnya, ada segala macam outletnya. Nah nanti di atasnya juga akan ada hub atau agregatornya, itu akan bisa jadi ekosistem. Di atasnya lagi kita akan jadikan holding-holding dan lain sebagainya," ujarnya.
Ferry optimistis, dengan sinergi dan dukungan Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin), sistem itu dapat berjalan efektif dan memperkuat peran koperasi sebagai kekuatan ekonomi nasional.
Baca juga: Kemenkop siapkan skema kemitraan swasta untuk Kopdes Merah Putih
Ia juga mendorong agar koperasi di masa depan harus mampu bersaing termasuk dengan swasta besar, namun tetap berakar pada prinsip gotong royong dan kesejahteraan anggota.
Ferry berharap, dengan dukungan pemerintah dan semangat kolaborasi, koperasi akan menjadi tulang punggung perekonomian rakyat yang inklusif, produktif, dan berkelanjutan, sesuai visi Presiden Prabowo Subianto.
"Ini saya yakin, insya Allah harapannya Presiden Prabowo Subianto, nanti manfaat koperasi itu akan selain besar untuk masyarakat tapi koperasinya juga bisa tidak kalah hebatnya dibandingkan BUMN dan swasta," kata Ferry.

Di tempat yang sama, Ketua Umum Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) Bambang Haryadi mengajak seluruh elemen gerakan koperasi di tanah air untuk bersatu dan bergandengan tangan membangun kembali semangat kebersamaan dalam memperkuat ekonomi rakyat.
Ia menegaskan, saat ini bukan lagi waktunya gerakan koperasi terpecah belah, baik di tingkat pusat maupun daerah, melainkan saatnya meneguhkan kembali jati diri koperasi sebagai wadah persatuan ekonomi berbasis kekeluargaan.
"Saatnya kita bergandengan tangan, tidak lagi harus terpecah belah, termasuk yang di daerah," katanya.
Bambang menekankan, prinsip gotong royong dan solidaritas harus menjadi landasan utama setiap langkah gerakan koperasi ke depan agar mampu berperan besar dalam memajukan kesejahteraan anggota dan masyarakat Indonesia.
"Karena prinsip koperasi kekeluargaan, saatnya bersatu, bergotong royong seperti prinsip koperasi berasaskan kekeluargaan dan gotong royong. Mari bersatu untuk pergerakan koperasi ke depan," kata Bambang.
Baca juga: Menkop: Koperasi penambang rakyat jadi harapan baru ekonomi daerah
Baca juga: Menkop sebut punya tiga "senjata" bangkitkan koperasi di tanah air
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.