Jakarta, CNBC Indonesia - Sejumlah menteri anggota Kabinet Merah Putih meninjau Batalion Teritorial Pembangunan di Desa Wanajaya, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat, Rabu (20/8/2025). Mereka adalah Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.
Dalam konferensi pers usai peninjauan, keempat menteri tersebut mengungkapkan harapan terhadap program pembangunan 100 batalion teritorial pembangunan. Selain dapat memperkuat pertahanan, keberadaannya juga dapat mendukung program swasembada serta menghidupkan perekonomian masyarakat.
"Pastikan bahwa batalion teritorial pembangunan akan mendukung program hilirisasi. Mengamankan program hilirisasi dan juga mengamankan program swasembada," ujar Sjafrie saat ditemui di kawasan Monumen Nasional, Jakarta Pusat, Rabu (20/8/2025).
Harapan yang sama turut diungkapkan oleh Sri Mulyani. Ia berharap batalion teritorial pembangunan dapat menghadirkan kepercayaan diri terhadap seluruh prajurit.
"Saya rasa ini diharapkan akan memberikan tidak saja keyakinan, confidence, ya dari pasukan dan juga untuk keseluruhan pertahanan negara namun juga bisa memberikan dampak positif bagi masyarakat dan perekonomian sekitar," ujar Sri Mulyani.
"Karena kegiatannya adalah memanfaatkan aset negara, kemudian menghidupkannya, menciptakan nilai tambah, tentu ini juga akan memberikan suatu kesan disiplin dan persatuan antara tentara dengan masyarakat dan perekonomian Indonesia," lanjutnya.
Sri Mulyani mengungkapkan pembangunan batalion dibangun keseluruhan kesiapannya untuk pelatihan kesiapan dari pertahanan keamanan. Selain itu juga dimanfaatkan untuk lahan pertanian, peternakan, dan juga kegiatan ekonomi yang lain.
"Kemudian juga dibangun keseluruhan kesiapannya untuk pelatihan kesiapan dari pertahanan keamanan dan juga memanfaatkan lahan sebesar 43 hektare kalau tidak salah dijelaskan tadi, untuk dimanfaatkan sebagai lahan pertanian, peternakan, dan juga kegiatan ekonomi yang lain," kata Sri Mulyani.
Andi Amran mengungkapkan kekagumannya atas gagasan besar integrasi batalion dengan lahan pertanian yang dinilainya akan memberikan dampak positif kepada masyarakat.
"Baru saja kita melihat pertanian yang terintegrasi pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan. Ini gagasan besar, Pak Menhan yang luar biasa, ini dampaknya nanti untuk Republik Indonesia itu sangat besar. Kenapa ini nanti menjadi efisien untuk ekonomi baru. ini akan diresonansikan ke seluruh Indonesia dan petani-petani sekitarnya pasti ikut," ujar Amran.
Ia juga mengungkapkan harapannya ada kolaborasi antara Kementerian Pertahanan dan Kementerian Pertanian dalam hal hortikultura.
"Dengan percontohan tadi, itu sangat menarik untuk sektor pertanian sehingga kami sudah memohon kepada Pak Menhan agar perkebunan hortikultura di pertanian ini akan datang yang kita, hilirisasi itu dikawal oleh TNI dan moga-moga beliau bersedia membantu kami dengan kolaborasi antara Kementerian Pertahanan dan Kementerian Pertanian. Ini akan menghasilkan nanti lompatan kesejahteraan pertanian ke depan. Saya kira Pak Menhan setuju. Terima kasih," ungkap Amran..
Budi Gunadi mengatakan akan menindaklanjuti pertemuan untuk membuat kerja sama dengan Menteri Pertahanan. Tujuannya untuk memastikan bahwa kompi kesehatan yang ada di setiap batalion ini bisa menjalankan dua fungsi.
"Fungsi yang pertama adalah fungsi pertahanan dari ancaman bio security atau juga ancaman pandemi yang kemarin kita alami bersama yang membunuh jutaan manusia dan fungsi yang kedua adalah fungsi keamanan," kata BGS, sapaan akrab Budi Gunadi Sadikin.
BGS melanjutkan bahwa dalam batalion akan terdapat kompi kesehatan untuk menjalankan dua fungsi pertahanan dan kesehatan tersebut, terutama dari bencana alam dan ancaman penyakit.
"Batalion-batalion ini yang ada kompi kesehatannya bisa merespons dengan cepat kalau ada bencana alam yang 3.000 sampai 4.000an setahun terjadi di seluruh Indonesia, dan juga dari ancaman penyakit. Sehingga dua fungsi baik pertahanan dan keamanan dari sektor kesehatan untuk menjaga keselamatan seluruh masyarakat Indonesia itu kita bisa dibantu oleh TNI," ujar BGS.
Sebelumnya, Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto meresmikan enam Komando Daerah Militer (Kodam) baru, 20 Brigade Infanteri Teritorial Pembangunan (Brigif TP), dan 100 Batalyon Infanteri Teritorial Pembangunan (Yonif TP) dalam Upacara Gelar Pasukan Operasional dan Kehormatan Militer di Lanud Suparlan, Pusdiklatpassus, Batujajar, Bandung, Jawa Barat, Minggu (10/8/2025).
Adapun esensi pembentukan Kodam baru, Brigif TP, dan Yonif TP ini menjadi bagian dari strategi memperkuat doktrin Sistem Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta (Sishankamrata) yang melibatkan seluruh komponen bangsa, dan pertahanan pulau-pulau besar, sekaligus memperluas jangkauan TNI hingga ke wilayah provinsi, kabupaten/kota, hingga pelosok tanah air.
(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kemhan Bantah Pelibatan TNI dalam Siber Ancam Kebebasan Berpendapat