Jakarta (ANTARA) - Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan bertolak ke Kairo, Mesir, dari Pangkalan Udara TNI AU (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jakarta, Minggu tengah malam, untuk menghadiri KTT terkait perdamaian di Gaza, Palestina, di Sharm el-Sheikh, Laut Merah, Mesir, Senin (13/10).
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi, yang juga Juru Bicara Presiden RI, menjelaskan undangan untuk menghadiri KTT terkait Gaza itu sifatnya mendadak, dan Presiden dijadwalkan kembali lagi ke tanah air pada Senin.
“Tadi Bapak Presiden menyampaikan kepada kita semua bahwa kemarin (11/10) secara khusus Beliau mendapatkan undangan," kata Prasetyo Hadi menjawab pertanyaan ANTARA saat ditemui di depan kediaman pribadi Presiden Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta, Minggu malam.
"Memang agak mendadak kalau dari segi waktu, tetapi undangan tersebut betul-betul memohon kesediaan kehadiran Bapak Presiden Prabowo, karena itu bagian dari kelanjutan perundingan yang semoga Insyaallah itu bisa membawa perdamaian di Palestina, terutama di Gaza,” kata Mensesneg menambahkan.
Pras, sapaan akrab Prasetyo, menyebutkan Presiden Prabowo rencananya meninggalkan tanah air sekitar pukul 23.30 WIB, Minggu. Dalam lawatan ke Mesir itu, Presiden didampingi oleh Menteri Luar Negeri Sugiono, dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.
“Tadi, Bapak Presiden menyampaikan kepada kita semua bahwa untuk menjaga hubungan baik, dan itu juga dari ikhtiar kita selama ini bahwa Bapak Presiden memutuskan untuk menghadiri undangan tersebut,” ujar Prasetyo Hadi, yang saat jumpa pers didampingi oleh Kepala Badan Komunikasi Pemerintah RI Angga Raka Prabowo.
Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) membahas perdamaian di Gaza akan dipimpin oleh Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi dan bersama Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
KTT itu rencananya dihadiri oleh 20 lebih pemimpin negara dari negara-negara di kawasan Asia Barat, dan kawasan lainnya, termasuk Asia Tenggara.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres juga dijadwalkan hadir secara langsung dalam KTT di Kota Sharm el-Sheikh, Senin.
Dalam pernyataan resmi yang dikeluarkan oleh Mesir dan AS, KTT itu digelar untuk mengakhiri perang di Gaza, dan mewujudkan perdamaian serta stabilitas di Timur Tengah, kemudian untuk mengawali fase baru keamanan dan stabilitas di kawasan.
Presiden Trump, dalam siaran resminya, Rabu (8/10), mengumumkan Israel dan Hamas telah menyetujui fase pertama dari rencana 20 poin perdamaian yang disusun oleh AS pada 29 September untuk mencapai gencatan senjata di Gaza.
Tahap pertama itu mencakup pembebasan semua tawanan Israel yang ditahan di Gaza dengan imbalan sekitar 2.000 tahanan Palestina, dan penarikan pasukan Israel secara bertahap dari seluruh Jalur Gaza yang mulai berlaku pada Jumat pukul 12.00 siang waktu setempat (09.00 GMT/19:00 WIB).
Kemudian, tahap kedua dari rencana tersebut yaitu mengatur pembentukan mekanisme pemerintahan baru di Gaza tanpa partisipasi Hamas, pembentukan pasukan keamanan yang terdiri dari warga Palestina dan pasukan dari negara-negara Arab dan Islam, serta perlucutan senjata Hamas.
Baca juga: Ribuan warga Palestina kembali ke utara usai penarikan pasukan Israel
Baca juga: Presiden Mesir dan Trump akan pimpin KTT perdamaian Gaza di Mesir
Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Primayanti
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.