Liputan6.com, Jakarta - Taufik Hidayat mengungkapkan pentingnya komunikasi dari atlet bulu tangkis terkait permasalahan fisik yang mereka alami. Dengan membuka diri, pemain diharapkan dapat berlaga maksimal demi memburu kemenangan.
"Kita harus ajak ngomong antara pengurus, pelatih, dan pemain. Semua tim support di situ," ujar Taufik yang kini menjabat sebagai Wakil Ketua Umum I PBSI saat ditemui di Kantor Kemenpora, Jakarta Pusat pada Selasa (23/9/2025).
"Harusnya dari atletnya juga (komunikasi) bahwa mereka jangan ngerasa sementara ini, mungkin satu kali main mereka gapapa, tapi dalam satu pertandingan itu bisa 5-6 kali main, kan," lanjut sosok yang juga mengisi jabatan Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga.
Saat ini, terdapat sejumlah atlet Pelatnas PBSI yang mengalami permasalahan fisik cukup serius. Nama-nama seperti Ester Nurumi Tri Wardoyo dan Daniel Marthin masih jadi pasien dan belum diketahui kapan kembali berlaga di lapangan.
Sebagai bagian dari PBSI, Taufik mengaku telah memberikan seluruh fasilitas terbaik bagi para atlet Pelatnas. Federasi memastikan bahwa atlet mendapatkan penanganan maksimal apabila mengalami masalah fisik.
Tim bulu tangkis Indonesia mendapat sambutan hangat dari PBSI di Bandara Soetta pada Senin (17/2/2025)
Atlet Perlu Jujur pada Diri Sendiri
Saat merasakan masalah pada fisik, atlet tak perlu memaksakan diri. Taufik sendiri mengaku tak masalah apabila seorang pemain berkata jujur jika sedang mengalami cedera, dibanding memaksakan diri dan membuat kondisinya makin parah.
"Mereka harus jujur sama diri sendiri bahwa ini masih ada cedera nih, gitu loh," tutur Taufik. "Kalau memang belum 100 persen kondisinya ya ngapain mesti main."
Mulai dari awal tahun, tim bulu tangkis Indonesia mesti kehilangan sejumlah atlet yang harus menepi karena cedera. Bahkan, beberapa juga merupakan nama-nama jempolan seperti Gregoria Mariska Tunjung dan Anthony Sinisuka Ginting.
PBSI Sudah Berikan Bantuan Terbaik
Atlet yang bergabung dengan Pelatnas PBSI di Cipayung, Jakarta Timur sudah diberikan fasilitas terbaik oleh federasi. Tak hanya untuk mengikuti kejuaraan-kejuaraan internasional, tetapi dalam keseharian di tempat latihan.
"Udah banget (dukungan optimal PBSI). Sekarang tuh udah, ya udah ada semuanya lah. Mereka kita perhatiin sampe detailnya semua. Apa yang mereka atlet butuhin juga udah diperhatiin semua," terang Taufik.
Dalam penanganan masalah fisik seperti cedera, Taufik menyebut PBSI telah menjalankan prosedur terbaik. Federasi bahkan menyiapkan program latihan khusus yang menyesuaikan kemampuan fisik sang atlet.
"Makanya di kepengurusan yang kemarin kan sebelum masuk pelatnas itu kan kita tes medical check up apa semua," jelas Taufik. "Terus ada track record yang mereka pernah cedera apa. Jadi, kita juga harus tau kan mesti dilatihnya apa."
Minta Publik Percaya Proses
Hadirnya berbagai cedera dan lesunya skena bulu tangkis Indonesia sepanjang 2025 buat publik menyuarakan kekhawatiran mereka. Meski begitu, Taufik menilai bahwa Pelatnas PBSI kini diisi anak-anak muda yang masih butuh banyak jam terbang.
"(Kekalahan) itu dari satu proses. Jangan dilihat juga dengan kekalahan sekali terus bikin down si anaknya. Kalah baru sekali kita akan introspeksi kenapa kalahnya. Lihat ke depannya juga," pinta Taufik.
Peraih emas Olimpiade Athena 2004 ini juga mengisyaratkan bahwa tim bulu tangkis Indonesia akan diisi oleh atlet-atlet campuran pada ajang SEA Games 2025 di Thailand bulan Desember mendatang. Meski begitu, ia masih merahasiakan detail skuad.