
Pengamat Politik Citra Institute Efriza menilai penunjukan Wiyagus sebagai Wakil Menteri Dalam Negeri semakin membuat jabatan strategis di Kementerian Dalam Negeri didominasi figur yang berlatar belakang Polri. Diketahui, Wiyagus merupakan purnawirawan Polri dengan pangkat terakhir Komisaris Jenderal (Komjen).
Sebelum Wiyagus, ada Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian yang merupakan Kapolri pada 2016-2019. Lalu, Sekjen Kemendagri Tomsi Tohir merupakan Kapolda Banten pada 2018 dan Kapolda Nusa Tenggara Barat pada 2019.
Efriza mengatakan dominasi figur Polri tersebut menimbulkan kekhawatiran karena mengurangi peran sipil dalam Kemendagri.
"Dominasi figur berlatar kepolisian di Kemendagri juga menimbulkan kekhawatiran berkurangnya ruang bagi perspektif sipil dalam mengelola urusan pemerintahan daerah yang sejatinya menuntut pendekatan partisipatif dan demokratis, bukan semata logika keamanan dan ketertiban," kata Efriza kepada Media Indonesia, Rabu (8/10).
Efriza mengatakan Presiden Prabowo Subianto kemudian masih menempatkan Bima Arya Sugiarto sebagai Wamendagri untuk memberi peran politisi dan birokrat. Diketahui, Bima merupakan politisi PAN dan pernah menjabat Wali Kota Bogor.
"Dengan adanya wamendagri Bima Arya Sugiarto dari unsur politisi yang juga punya pengalaman sebagai eksekutif daerah, selain ketiga nama Tito, Tomsi, Wiyagus yang berasal dari Polri. Ini menunjukkan Presiden membutuhkan pendekatan kemananan dan ketertiban, sekaligus juga tidak melepaskan kebijakan yang mengedepankan proses kebijakan demokratis sekaligus pemerintahan sipil yang kuat," katanya.
Lebih lanjut, Efriza menilai Presiden Prabowo memiliki sejumlah pertimbangan menunjuk Wiyagus. Ia menilai Wiyagus memiliki kemampuan manajerial dan pengalaman lapangan dalam menjaga keamanan serta mengelola dinamika sosial dan politik yang kompleks di pusat dan daerah.
Selain itu, Presiden Prabowo mungkin juga mempertimbangkan loyalitas dan kemampuan aparat kepolisian dalam menjalankan instruksi dengan disiplin dan cepat. Ia menilai hal tersebut akan membuat Wiyagus mampu cepat beradaptasi dengan Tito Karnavian.
"Diangkatnya Wiyagus yang merupakan bagian dari Polri agar bisa segera beradaptasi dan bergerak cepat dengan Tito Karnavian yang mendagri karena pengalaman bersama di kepolisian sehingga mendagri akselarasinya lebih mudah menjalankan visi-misi dan program pemerintah, sekaligus menunjukkan Prabowo masih mempercayai Tito Karnavian," katanya.(P-1)