SEORANG santri meninggal dunia terkena runtuhan bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur. Sementara puluhan santri lainnya luka-luka.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Jawa Timur Komisaris Besar Polisi Jules Abraham Abast menyebutkan ada 83 santri yang menjadi korban ambruknya bangunan Ponpes Al Khoziny pada Senin, 29 September 2025. Mereka berhasil dievakuasi hingga pukul Senin malam pukul 19.00 WIB.
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
“Sejauh ini, kurang lebih 83 korban,” ujar Jules kepada awak media, Senin malam.
Puluhan korban itu kini dirawat di Rumah Sakit Siti Hajar, RSUD Notopuro Sidoarjo, dan RS Delta Surya. Satu di antaranya dikabarkan meninggal dunia. “Satu orang korban itu meninggal dunia dan saat ini dilakukan proses pemulangan,” sebut Jules.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, satu santri yang meninggal dunia adalah Maulana Alfan Ibrahim yang berusia 15 tahun. Santri tersebut merupakan warga Surabaya.
Kini, Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Sidoarjo telah mendirikan posko gabungan di lokasi kejadian. Posko itu didirikan untuk mendata korban dan keluarga korban.
Sebelumnya, bangunan Asrama Putra Pondok Pesantren Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur ambruk pada Senin, 29 September 2025. Puluhan santri menjadi korban ambruknya bangunan yang masih dalam tahap renovasi itu.
Pantauan Tempo, bangunan itu ambruk sekitar pukul 15.00 WIB. Saat itu, ada ratusan santri yang tengah salat ashar berjamaah di lantai 2 bangunan itu.