TIGA berita di kanal Politik Tempo mendapat perhatian tinggi pembaca kemarin, Sabtu, 28 September 2025. Salah satunya mengenai pengakuan Wakil Kepala Badan Gizi Nasional Nanik S. Deyang soal lobi politikus yang meminta jatah pengelolaan dapur program makan bergizi gratis (MBG).
Berita lain yang ada pada daftar terpopuler adalah mengenai klarifikasi dari Indikator Politik Indonesia soal hasil survei yang menunjukkan tingkat kepuasan publik kepada Presiden Prabowo Subianto anjlok. Berikut rangkumannya:
Lobi Politikus Minta Jatah MBG
Wakil Kepala BGN Nanik S. Deyang mengaku geram setelah menerima pesan WhatsApp dari seorang politikus yang meminta jatah pengelolaan dapur program MBG. Ia menegaskan tidak akan melayani kepentingan politik dalam program yang menyangkut kesehatan anak ini.
“Serius, nih, kemarin ada politikus kirim pesan WA ke saya. ‘Mbak, nananana...,’ lalu saya jawab, 'Kamu politikus bukannya bantu saya bagaimana mengomunikasikan soal keracunan, malah minta dapur.' Langsung saya block, block, block,” kata Nanik dalam konferensi pers, seperti dikutip dari saluran Youtube BGN, Sabtu, 27 September 2025.
Nanik tak menyebutkan siapa politikus yang dimaksudkan. Ia hanya mengatakan tidak ingin urusan pangan anak bercampur dengan kepentingan politik. “Enak aja lu malah ngurusin dapur. Iyalah, saya enggak mau begitu,” ujarnya.
Klarifikasi Indikator
Indikator Politik Indonesia membantah merilis hasil survei nasional yang dilakukan pada September 2025. Direktur Indikator Politik Indonesia Fauny Hidayat mengatakan lembaganya terakhir kali merilis hasil survei berjudul “Laporan Exit Poll Pemungutan Suara Ulang (PSU) Provinsi Papua” dan “Laporan Quick Count PSU Provinsi Papua” pada Agustus 2025.
“Oleh sebab itu Indikator Politik Indonesia tidak bertanggung jawab atas informasi yang beredar berkaitan dengan hasil survei nasional pada September 2025,” kata Fauny dalam pernyataan tertulis di situs Indikator Politik pada Jumat, 26 September 2025.
Sebelumnya beredar hasil survei berasal dari Indikator Politik Indonesia. Dalam survei yang salinannya juga didapat Tempo menunjukkan tingkat kepuasan terhadap kinerja Presiden Prabowo Subianto anjlok dari 79,3 persen pada Januari 2025 menjadi 58,9 persen.
Muktamar PPP
Pelaksana Tugas Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan atau PPP Muhammad Mardiono meminta maaf karena telah gagal membawa partai ke Senayan dalam Pemilu 2024. Ia menyampaikan itu di hadapan kader dalam Muktamar PPP yang dihelat di Jakarta, pada Sabtu, 27 September 2025.
Mardiono mengklaim kegagalan itu tidak semata-mata terjadi karena faktor eksternal. Konflik di tubuh partai juga menjadi salah satu penyebab kegagalan mereka. Ia lantas meminta kader untuk mengakhiri perpecahan. Sejumlah kader PPP menyoraki Mardiono saat memberi sambutan.
Semestinya muktamar PPP berlangsung hingga Senin, 29 September. Tapi, pada Sabtu malam, Mardiono ditetapkan secara aklamasi sebagai Ketua Umum PPP. Kericuhan sempat terjadi di tengah acara. Mardiono mengatakan muktamar harus dipercepat karena keadaan darurat. Ia menduga ada pihak-pihak yang sengaja membuat kegaduhan pada muktamar.