Liputan6.com, Jakarta - Hari bahagia Ezra dan Felicia akhirnya tiba. Suasana di venue pernikahan terasa hangat dan penuh haru. Di balik panggung, Aluna dan Galaxy menghampiri Felicia. Aluna tak kuasa menahan air mata—air mata bahagia—karena sahabatnya akan segera menikah dengan pria yang benar-benar ia cintai.
Sementara itu, Galaxy mendekati Ezra dan menepuk pundaknya dengan penuh semangat. “Selamat ya, semoga harimu luar biasa,” ucapnya sambil tersenyum.
Felicia masih tampak sedikit tak percaya. Rasanya seperti mimpi, bahwa hari ini benar-benar adalah hari pernikahannya. Aluna menatapnya kagum dan berbisik, “Kamu cantik banget, Fel. Gaun ini bener-bener cocok banget sama kamu.”
Tak lama kemudian, Felicia bersiap memasuki altar, digandeng oleh kedua orang tuanya. Langkah demi langkah ia ayunkan dengan anggun dan hati yang berbunga-bunga. Semua mata tertuju padanya, terpukau oleh aura bahagia yang memancar dari wajahnya.
Bapak penghulu memulai prosesi akad nikah. Di depan para tamu, Omar—ayah Felicia—menjabat tangan Ezra dan mengucapkan ijab kabul dengan penuh keyakinan. Ezra pun menjawab dengan mantap.
Di barisan belakang, Aluna tak bisa lagi menahan tangisnya. Melihat Ezra dan Felicia sebentar lagi akan sah sebagai pasangan suami istri membuat hatinya campur aduk—penuh haru dan syukur.
Galaxy yang menyadari Aluna menangis segera menghampirinya. “Kamu kenapa nangis?” tanyanya lembut. Ia mengusap air mata di pipi Aluna, mencoba menenangkannya.
“Ini tangisan bahagia,” jawab Aluna lirih, masih terisak.