Istanbul (ANTARA) - Para pemimpin Eurasia, Jumat, menandatangani dokumen tentang pembentukan format yang diperluas dari Persemakmuran Negara-Negara Merdeka (CIS) dalam sebuah pertemuan puncak di ibu kota Tajikistan, Dushanbe.
Menurut pernyataan Kremlin, total 19 dokumen ditandatangani setelah pertemuan Dewan Kepala Negara CIS di Dushanbe, termasuk keputusan tentang pembentukan format "CIS Plus", dan pemberian status pengamat kepada Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO) dalam organisasi tersebut.
CIS yang dipimpin Rusia adalah organisasi regional yang dibentuk setelah pembubaran Uni Soviet pada 1991 oleh para mantan anggotanya untuk mendorong kerja sama di bidang ekonomi, politik, dan keamanan.
CIS mencakup Armenia, Azerbaijan, Belarus, Kazakhstan, Kirgizstan, Moldova, Rusia, Tajikistan, dan Uzbekistan sebagai anggota penuh, sementara Turkmenistan adalah satu-satunya anggota asosiasi organisasi tersebut. Namun, Moldova menangguhkan partisipasinya dalam pertemuan CIS pada 2022.
Presiden Rusia Vladimir Putin termasuk di antara para pemimpin yang menghadiri pertemuan terbatas di Dushanbe, di mana dia menyatakan dukungan Moskow atas keputusan pembentukan format "CIS Plus".
"Ini akan memungkinkan kami untuk lebih aktif melibatkan negara-negara dan organisasi internasional lain di Persemakmuran dengan organisasi kami," kata Putin, menurut transkrip Kremlin, seraya mencatat dukungan Rusia untuk memperdalam kontak antara CIS dan SCO.
Putin mengharapkan kesuksesan Turkmenistan dalam kepemimpinannya di CIS pada 2026, dan mengundang para pemimpin di KTT Dushanbe ke pertemuan informal tradisional organisasi tersebut di St. Petersburg pada akhir tahun.
Dia juga mengatakan bahwa dia bertukar informasi dengan beberapa mitranya terkait pertemuan puncaknya di Alaska dengan Presiden AS Donald Trump pada Agustus, dan menyebut hasil pertemuan puncak tersebut "positif."
"Kami tentu akan mendasarkan pekerjaan kami selanjutnya dalam menyelesaikan konflik di Ukraina pada prinsip-prinsip dasar yang kami bahas di Alaska," tambahnya.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Studi ungkap interaksi laut-atmosfer perkuat gelombang dingin Eurasia
Baca juga: Dubes: I-EAEU FTA bisa bebaskan bea impor bagi hampir 90 persen barang
Baca juga: Indonesia dan Belarusia siap tingkatkan transaksi dagang 5 kali lipat
Penerjemah: Cindy Frishanti Octavia
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.