Menteri Hukum: RUU KKS Masih Tahap Harmonisasi Antarkementerian

12 hours ago 2
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

TEMPO.CO, Jakarta -

MENTERI Hukum Supratman Andi Agtas mengatakan Rancangan Undang-Undang Keamanan dan Ketahanan Siber atau RUU KKS masih berada dalam proses harmonisasi antar kementerian. RUU KKS belakangan menjadi sorotan karena melibatkan Tentara Nasional Indonesia atau TNI sebagai penyidik. 

Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca

Supratman mengatakan draf beleid tersebut belum sampai ke Presiden maupun Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) untuk dibahas. “Saat ini RUU tersebut masih proses harmonisasi antarkementerian. Kementerian Hukum bukan pemrakarsa RUU tersebut. Makanya kita sementara ada di harmonisasi,” ujar dia melalui pesan pendek, Rabu, 8 Oktober 2025.

Adapun penyusunan draf RUU KKS melibatkan panitia antarkementerian yang terdiri atas Kementerian Hukum, Kementerian Komunikasi dan Digital, serta Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).

Supratman menjelaskan, setelah tahap harmonisasi selesai, RUU KKS akan diserahkan kepada Presiden. Pemerintah kemudian akan mengirimkan surat presiden (surpres) dan naskah RUU ke DPR sebagai dasar dimulainya pembahasan di parlemen. “Ditunggu harmonisasinya selesai baru akan disampaikan kepada Presiden dan selanjutnya akan diserahkan ke DPR disertai surpres,” kata dia.

Penyidik TNI Hanya di Ranah Militer

Pada kesempatan lain, Supratman mengatakan dalam RUU KKS penyidik TNI hanya berperan untuk menindak anggota yang terlibat tindak pidana siber. “Kan sudah jelas, kalau tindak pidana yang dilakukan oleh anggota TNI, penyidiknya siapa? (TNI), ya sudah kalau begitu ya,” ujar Supratman di Kantor Kementerian Hukum, Jakarta, Senin, 6 Oktober 2025, dikutip dari Antara

Oleh sebab itu, dia menjelaskan penyidik yang dimaksud dalam RUU KKS tetap mengikuti ketentuan perundang-undangan yang berlaku. “Kalau dia tindak pidana umum, penyidiknya siapa? Kalau ada PPNS-nya (penyidik pegawai negeri sipil), penyidiknya siapa? Kalau pelakunya TNI, penyidiknya siapa? Jadi, nggak perlu lagi (dipertanyakan), karena barang itu sudah clear semua,” kata dia. 

Pernyataan ini merespons kritikan dari koalisi masyarakat sipil terhadap sejumlah ketentuan dalam RUU KKS. Koalisi terdiri dari Raksha Initiatives, Centra Initiative, Imparsial, dan De Jure. Salah satu yang paling menuai kritik adalah Pasal 56 ayat (1) huruf d, yang memberi kewenangan kepada TNI sebagai penyidik dalam tindak pidana siber.

Koalisi menilai hal itu bertentangan dengan Pasal 30 ayat (3) UUD 1945 serta prinsip civilian supremacy, sehingga intervensi militer dalam urusan sipil semakin besar. Mereka khawatir kewenangan tersebut dapat digunakan secara luas, mengaburkan batas antara ranah pertahanan dan penegakan hukum sipil, serta membuka peluang pelanggaran hak-hak warga.

Read Entire Article