INFO NASIONAL - Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menegaskan bahwa Sekolah Rakyat adalah terobosan Presiden Prabowo Subianto untuk mengentaskan kemiskinan secara menyeluruh. Program ini tidak sekadar memberi akses pendidikan bagi anak-anak kurang mampu, tetapi juga memberikan intervensi komprehensif bagi seluruh keluarganya.
“Sekolah rakyat ini istimewa, programnya presiden. Kita diajak noleh (menengok) kepada mereka yang paling miskin, memuliakan wong cilik, menjangkau yang belum terjangkau dan memungkinkan yang tidak mungkin,” kata Gus Ipul dalam audiensi dengan Gubernur Sulawesi Barat Suhardi Duka dan Bupati Purworejo Yuli Hastuti di Jakarta, Jumat, 26 September 2025.
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
Gus Ipul menjelaskan keunikan program ini terletak pada integrasinya dengan berbagai program perlindungan sosial. Ketika seorang anak bersekolah, keluarganya juga mendapat pemberdayaan.
“Anaknya sekolah, orang tuanya diberdayakan, rumahnya diperbaiki, orang tuanya jadi anggota Koperasi Desa Merah Putih, dapat bansos lengkap, seluruh keluarganya dapat Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan Nasioal (PBI-JKN). Jadi tidak berdiri sendiri, ini bersamaan dengan program unggulan Presiden yang lain, diintervensi di sini. Keren ini, tidak ada sebelumnya kayak begini,” jelasnya.
Aspek kesehatan menjadi perhatian serius. Dari 7.409 siswa, catatan medis menunjukkan 52 persen memerlukan pemeriksaan lanjut, dengan masalah utama karies gigi, kebugaran rendah, anemia, dan gizi buruk. “Ini yang akan diperbaiki ke depan lewat sekolah rakyat. Kasih gizi yang bagus,” ujar Gus Ipul.
Siswa juga menjalani talent mapping berbasis Artificial Intelligence (AI). Hasil dari 4.889 siswa menunjukkan 19,6 persen cenderung visual, 50,4 persen kinestetik, dan 30 persen auditory. “Keren hasilnya ini. Kita punya data-datanya anak-anak lengkap. Tidak ada di sekolah lain. Adanya di sekolah rakyat, hanya ada di sekolah rakyat,” kata Gus Ipul.
Dukungan pemerintah daerah pun mengalir. Gubernur Sulbar Suhardi Duka menyatakan kesiapannya membangun gedung permanen. “Kami sudah siapkan tanah untuk pembangunan yang baru. Ada dua tanah kami siapkan,” ujarnya.
Bupati Purworejo Yuli Hastuti bahkan menyediakan lahan seluas 9,7 hektare. “Kalau memang masih diperlukan, masih ada lagi 3,2 hektare,” jelasnya.
Saat ini, Sekolah Rakyat telah beroperasi di 100 lokasi dan akan bertambah 65 titik, sehingga total menjadi 165. Dengan target 1.000 siswa per sekolah, pembangunan 500 sekolah rakyat dapat mengangkat 500 ribu anak dari keluarga miskin. (*)