INFO NASIONAL — Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menyaksikan langsung proses evakuasi Haikal, korban selamat dalam musibah robohnya bangunan Pondok Pesantren Al-Khoziny Buduran, Sidoarjo.
Gus Ipul tiba di lokasi sekitar pukul 16.00 WIB, Rabu, 1 September 2025, disambut Kepala Basarnas. Mengenakan helm pengaman, ia tampak berdialog dan memberi semangat kepada tim SAR yang bekerja dengan penuh kehati-hatian di tengah reruntuhan beton bertulang.
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
“Saya melihat langsung proses evakuasi dan kesulitannya luar biasa. Di tengah kondisi yang berisiko, tim tetap bekerja profesional,” ujar Gus Ipul.
Mensos memberikan apresiasi atas kerja keras Basarnas yang sejak hari pertama musibah terus berupaya mengevakuasi para korban. Medan yang berat membuat proses penyelamatan harus dilakukan dengan sangat hati-hati, terlebih di bawah reruntuhan diperkirakan masih ada beberapa santri yang terjebak.
Kepala Basarnas, Marsekal Madya Mohammad Syafii, menjelaskan bahwa tim SAR telah mendeteksi beberapa titik lokasi korban. Pada Rabu, dua korban berhasil dievakuasi: satu dalam kondisi hidup, yakni Haikal, sementara satu lainnya ditemukan meninggal dunia.
“Saat ini ada beberapa titik yang kami deteksi. Alhamdulillah, dua korban berhasil dievakuasi hari ini. Mohon doa dan dukungan semua pihak,” ujar Syafii.
Sebelumnya, tiga korban meninggal telah teridentifikasi, yakni Maulana Alfan Ibrahim (13 tahun), Mochammad Mashudulhaq (14 tahun), dan Muhamad Soleh (22 tahun).
Selama masa tanggap darurat, Kementerian Sosial bekerja sama dengan Basarnas, BNPB, pemerintah daerah, dan provinsi, menyalurkan berbagai bantuan darurat. Bantuan mencakup shelter, dapur umum, air bersih, kasur, selimut, pakaian, obat-obatan, hingga 1.200 paket makanan siap saji, 500 paket makanan anak, 170 selimut, 150 kasur lipat, 150 family kit, dan tenda serbaguna.
Selain itu, Kemensos juga menurunkan tim layanan dukungan psikososial. “Kami mendatangkan psikolog untuk mendampingi keluarga korban agar lebih kuat menghadapi situasi sulit ini. Mudah-mudahan bisa membantu,” jelas Gus Ipul.
Bangunan Pondok Pesantren Al-Khoziny Buduran roboh pada Senin, 29 September 2025, sekitar pukul 15.00 WIB, saat para santri menunaikan salat Asar. Diduga, pengecoran lantai empat yang dilakukan sebelumnya membuat pondasi tak mampu menahan beban sehingga bangunan ambruk hingga ke lantai dasar dan menimpa para santri. (*)