INFO NASIONAL — Menteri Sosial Saifullah Yusuf menjenguk Syehlendra Haical Haikal, santri korban runtuhnya bangunan Pondok Pesantren Al-Khoziny Buduran Sidoarjo, di RSUD R.T Notopuro pada Rabu sore, 1 Oktober 2025.
Haikal yang tertimbun selama dua hari berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat bahkan tanpa patah tulang dan cidera parah. Kini tengah menjalani perawatan intensif di rumah sakit. “Kondisinya ternyata baik sekali ya, luar biasa ini. Jadi Haikal ini yang saya saksikan sendiri (evakuasinya) sama Pak Wagub tadi ya,” kata menteri yang acap disapa Gus Ipul.
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
Ia mengungkapkan kekagumannya pada ketahanan Haikal yang mampu bertahan di bawah reruntuhan sambil tetap berkomunikasi dengan Tim SAR. “Dia sudah 24 jam lebih bertahan di sana. Komunikasi dengan baik dengan para petugas,” ujarnya.
Proses evakuasi Haikal berlangsung jauh lebih lama dari perkiraan tim SAR. Hal ini karena tingkat kesulitan evakuasi yang tinggi. "Rencananya itu diperkirakan 2 jam ya tapi ternyata sampai 8 jam. Yang diperkirakan subuh itu sudah bisa ternyata baru jam 4 tadi baru bisa dievakuasi. Ini hal yang luar biasa ya,” Gus Ipul bercerita.
Gus Ipul bersyukur Haikal selamat dan dalam keadaan baik sehingga bisa menceritakan kembali apa yang dialaminya ketika bangunan ponpes tersebut roboh.
Selain menjenguk Haikal, Gus Ipul juga menjenguk korban lain dan memberikan paket bantuan pada keluarga. Ada 41 korban yang ditangani RSUD R.T Notopuro Sidoarjo, dengan rincian dua meninggal yakni Mochammad Mashudulhaq dan Muhammad Soleh, sembilan korban dirawat serta 30 sudah dipulangkan ke keluarga.
Peristiwa robohnya bangunan Pondok Pesantren Al-Khoziny Buduran terjadi pada Senin, 29 September 2025, sekitar pukul 15.00 WIB. Saat itu pondasi lantai empat yang sedang dilakukan pengecoran tidak kuat menahan beban sehingga bangunan runtuh hingga lantai dasar dan menimpa para santri yang tengah melaksanakan salat Asar. (*)