INFO TEMPO — Mayoritas Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) telah memutuskan untuk mengusung dan mempertahankan Muhamad Mardiono sebagai Ketua Umum PPP periode 2025–2030. Keputusan ini merupakan hasil musyawarah kerja wilayah (Mukerwil) yang diikuti oleh seluruh Dewan Pimpinan Cabang (DPC) di masing-masing wilayah.
"Per hari ini, mayoritas DPW sudah memutuskan mendukung dan mempertahankan Pak Mardiono untuk memimpin PPP," ujar Rapih Herdiansyah, Wakil Sekretaris Jenderal PPP pada Jumat, 26 September 2025. Menurut dia, dukungan ini merupakan keputusan yang sahih dan keluar dari pengurus resmi DPW di daerah.
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
Mengenai berembusnya dukungan dan deklarasi terhadap salah seorang dari luar PPP belakangan ini, Rapih mengatakan, hal itu patut dipertanyakan. Musababnya, menurut dia, sebagian besar deklarasi tersebut hanya klaim sepihak yang tidak mewakili pengurus resmi partai.
Rapih mencontohkan deklarasi yang digelar di Sulawesi Utara. "Deklarasi itu mengatasnamakan DPW PPP Sulut, tetapi tidak dihadiri oleh ketua maupun sekretaris DPW. Yang ada hanya unsur pengurus dan majelis yang sebenarnya tidak memiliki hak suara," katanya.
Adapun hasil Mukerwil resmi DPW PPP Sulut yang dihadiri ketua, sekretaris, dan seluruh DPC se-Provinsi Sulut secara tegas merekomendasikan dan siap memenangkan Mardiono sebagai Ketua Umum dalam Muktamar X PPP yang akan berlangsung di Jakarta pada Sabtu-Senin, 27–29 September 2025.
Tak hanya di Sulawesi Utara, menurut Rapih, dukungan terhadap calon ketua umum "boneka" ini juga terjadi di daerah lain. Di antaranya, Bengkulu, Jakarta Selatan, dan Banten. Bahkan, dia melanjutkan, deklarasi di Banten yang dihadiri oleh seorang mantan ketua umum PPP tidak mewakili seluruh DPC. "Faktanya, ada tiga DPC di Banten yang tidak ikut deklarasi karena sudah bulat mendukung Pak Mardiono," ujarnya.
Seiring dengan munculnya nama calon ketua umum "boneka" tersebut, Rapih melanjutkan, timbul juga tekanan dan ancaman kepada pengurus partai yang sudah menyatakan dukungan kepada Mardiono, bahkan sampai menyatakan mendapat dukungan dari presiden. "Itu semua taktik untuk mempengaruhi pengurus," katanya.
Rapih berharap para peserta Muktamar X PPP menyatukan langkah untuk kemajuan partai dan memilih sosok pemimpin yang memahami seluk-beluk partai. Dengan mayoritas DPW dan DPC yang telah memberikan rekomendasi resmi kepada Mardiono, dia optimistis Muktamar X PPP pada akhir September ini akan mengukuhkan Mardiono sebagai Ketua Umum PPP periode 2025–2030. (*)