Korban Keracunan MBG Capai 1308 Siswa, Pemkab Bandung Barat Tunggu Hasil Uji Lab

1 week ago 5
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

KORBAN keracunan massal Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Bandung Barat mencapai 1308 siswa dari berbagai jenjang. Sebagian besar dari korban mengalami mual, pusing, dan muntah-muntah. Saat ini, Pemerintah Kabupaten Bandung Barat masih menunggu uji laboratorium yang menguji sampel makanan dan juga muntahan dari para pasien.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat Lia Nurliana Sukandar menyebutkan, hingga Jumat, 26 September 2025, sebagian besar korban sudah kembali ke rumahnya masing-masing. Hanya tinggal tersisa 38 pasien yang masih dirawat di sejumlah fasilitas kesehatan, di Bandung Barat.

Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca

“Kami masih menangani pasien yang masih dirawat,” katanya kepada Tempo, Jumat 26 September 2025.

Pantauan Tempo pada Jumat kemarin menunjukkan bahwa di sejumlah fasilitas kesehatan yang menangani kasus keracunan massal, seperti RSUD Cililin dan Kantor Kecamatan Cipongkor, masih ada pasien yang menjalani perawatan. Beberapa pasien bahkan harus dirujuk kembali ke fasilitas kesehatan. Salah satunya adalah AN (15), yang kembali merasakan mual dan sesak, padahal sebelumnya ia sempat dinyatakan membaik.

“Senin sempat ke sini karena mual dan sesak. Sorenya pulang. Hari ini dia ngerasa sakit lagi jadi di bawa ke sini,” ujar ayah AN, kepada Tempo.

Lia menyebutkan para pasien korban keracunan MBG ini mengalami keluhan yang sama, yakni mual, pusing, dan muntah-muntah. Ada juga sebagian yang menderita sesak nafas. Meski sudah ada gejala yang tampak, Lia masih belum menyatakan apa penyebab dari keluhan-keluhan pasien tersebut.

“Tapi dari semua korban dipastikan tidak ada yang mengalami diare,” katanya.

Hingga saat ini Dinkes Bandung Barat masih menunggu hasil uji laboratorium untuk mengetahui apakah ada kandungan berbahaya di dalam menu MBG yang disantap siswa. “Kami telah mengambil sampel makanan, muntahan, dan juga kotoran pasien. Hasilnya kita masih menunggu,” ujarnya.

Sebagian besar korban keracunan massal di Bandung Barat terdapat di wilayah Kecamatan Cipongkor dan Cihampelas. Di Kecamatan Cipongkor terdapat 2 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur yang mengolah, memasak, hingga mendistribusikan MBG ke sejumlah sekolah di wilayah tersebut.

Kedua SPPG tersebut adalah SPPG Dapur Makmur Jaya di Kampung Cipari, Desa Cijambu, dan SPPG Kampung Pasirsaji, Desa Neglasari, Cipongkor. Kedua dapur tersebut dikelola oleh Yayasan Rajib Putra Barokah.

Kedua SPPG yang baru beroperasi sekitar 90 hari ini kini ditutup sementara. Pantauan Tempo di SPPG Dapur Makmur Jaya, Jumat kemarin, auditor Inspektorat dan Puslabfor Polri sedang melakukan pemeriksaan terhadap pemilik dan karyawan SPPG tersebut.

Menurut salah satu pegawai SPPG Dapur Makmur Jaya, tempat kerjanya itu sudah didatangi oleh Inspektorat dan Puslabfor sejak Kamis, 25 September 2025, atau sehari setelah gelombang besar keracunan yang terjadi di Kecamatan Cipongkor.

Pegawai yang enggan disebutkan namanya itu mengatakan, pada hari Rabu itu, dapurnya menghidangkan menu berupa ayam geprek, tahu goreng, potongan sayur seperti tomat dan salada, juga 3 buah stroberi.

Dapur itu mendistribusikan ke 15 sekolah juga 1 Posyandu. Ia memastikan bahwa semua bahan makanan dan menu masakan disaijkan dengan sangat layak. “Saya juga heran kenapa jadi kejadian seperti ini?” ujarnya.

Salah satu pasien yang dirawat di RSUD Cicilin, Nandar, 17 tahun, siswa SMK Karya Perjuangan, Cipongkor, menceritakan pada hari Rabu, menerima menu santapan MBG berupa ayam geprek dengan sambal terpisah, tahun goreng, sayur, buah strawberry. Namun, ia mengaku tidak memakan semuanya. Ia hanya menghabiskan 3 butir stroberi.

Keesokan harinya, tepatnya pada saat dini hari, ia merasakan mual dan pusing. “Padahal cuman makan buah stroberi juga habiskan buah yang temen,” ujar Nandar sambil berbaring di tempat tidur pasien RSUD Cililin.

Read Entire Article