MENTERI Pekerjaan Umum Dody Hanggodo mengatakan kementeriannya akan mengecek 40 ribu bangunan pondok pesantren di seluruh Indonesia setelah insiden ambruknya bangunan Ponpes Al Khoziny di Kecamatan Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur pada 29 September lalu.
Dody mengatakan penyisiran akan dilakukan bersama Kementerian Agama. Ia menuturkan tim Kementerian PU sudah memulai penyisiran sejak 6 Oktober.
“Semua arahan dari Kementerian Agama. Tetapi kan yang paling banyak di Pulau Jawa dan beberapa di Sumatera. (Jumlahnya) 40 ribu itu,” kata Dody di Istana Negara, 8 Oktober 2025.
Dody mengatakan pengecekan akan diprioritaskan untuk bangunan ponpes dengan jumlah dua lantai atau lebih. Ia sebelumnya mengungkap hanya 50 ponpes yang memiliki izin mendirikan bangunan dari total sekitar 42 ribu pesantren yang ada di Indonesia.
Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar menyatakan pembangunan pesantren kini harus melalui persetujuan Kementerian Pekerjaan Umum. Dia meminta kepada seluruh pesantren di Indonesia agar berkoordinasi dengan dinas pekerjaan umum bila ingin mendirikan bangunan.
"Tidak lagi boleh sembarangan. Tidak boleh ada bangunan yang diproses tanpa melalui persetujuan PU," ujar Muhaimin di kompleks Widya Chandra IV, Jakarta Selatan, pada Selasa, 7 Oktober 2025.
Pria yang disapa Cak Imin ini menyatakan sudah berkomunikasi dengan Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo. Dia mengatakan Kementerian PU akan membantu dalam urusan audit pembangunan pesantren di Indonesia.
Bangunan asrama putra dan musala di Ponpes Al Khoziny ambruk pada 29 September 2025. Saat insiden terjadi, ratusan santri putra tengah melaksanakan salat asar berjamaah di lantai dasar dari bangunan berlantai 4 tersebut. Insiden itu mengakibatkan 61 orang meninggal dan 104 orang mengalami luka-luka. Saat ini, proses identifikasi jenazah masih berlangsung. Setelah itu, polisi akan menyelidiki dugaan kelalaian yang menyebabkan korban tewas itu.