
KOMJEN Dwiyono menjadi salah satu Perwira tinggi Polri yang mendapatkan kenaikan pangkat. Dwiyono dimutasi sebagai Sekretaris Jenderal Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) pada Senin (6/10/2025) malam.
Kadivhumas Polri Irjen Sandi Nugroho mengatakan kenaikan pangkat sejumlah perwira tinggi ini merupakan bentuk penghargaan atas dedikasi, integritas, dan pengabdian para perwira tinggi tersebut terhadap institusi dan negara.
Dikuti dari laman resmi Kementerian P2MI, Komjen Dwiyono menjadi salah satu jenderal polisi yang memiliki karir moncer. Dwiyono juga memiliki segudang pengalaman di bidang intelijen dan siber.
Dwiyono adalah putra daerah Kabupaten Demak, Jawa Tengah yang lahir pada 23 Juni 1972. Ia menempuh pendidikan kepolisian di Akademi Kepolisian (Akpol) angkatan Batalyon Tunggal Panaluan dan lulus pada tahun 1994.
Selanjutnya, dia menyelesaikan Pendidikan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) pada tahun 2002, Sekolah Staf dan Pimpinan (Sespim) tahun 2009, dan Sespimti tahun 2018.
Di bidang akademik, Dwiyono memperoleh gelar Magister dari Universitas Indonesia pada tahun 2007 dan berhasil meraih gelar Doktor dari Universitas Jayabaya pada tahun 2025
Karir Dwiyono di Kepolisian Republik Indonesia dimulai sejak penugasannya di Polres Metro Jakarta Utara pada tahun 1995. Dwiyono pernah menjabat Kapolres Jakpus pada 2015 dan Kapolres Jakarta Utara pada 2017.
Saat menjabat Kapolres Jakut, Dwiyono pernah menangani kasus penyiraman air keras terhadap mantan penyidik KPK Novel Baswedan.
Dwiyono menduduki sejumlah jabatan penting, di antaranya Analis Kebijakan Madya di STIK Lemdiklat Polri, hingga akhirnya dipercaya sebagai Perwira Tinggi Baintelkam Polri dengan penugasan di Badan Intelijen Negara (BIN). Di BIN, ia pernah menjabat sebagai Deputi Bidang Intelijen Pengamanan Aparatur BIN (IA), Direktur Aparatur Negara, Direktur Respon Ancaman, serta Direktur Deteksi Dini di bidang intelijen siber BIN.(H-2)