META Ayu Puspitantri, istri diplomat Arya Daru Pangayunan, muncul ke publik setelah kematian suaminya yang masih misterius pada Juli 2025 lalu. Meta hadir untuk memberi kesaksian soal kematian suaminya pada konferensi pers di Yogyakarta, Sabtu, 27 September 2025 didampingi orang tua, mertua, juga kuasa hukumnya.
Meta yang juga akrab disapa Pita itu mengaku, masih merasa kaget dan gamang terkait kematian suaminya secara mendadak dan penuh kejanggalan.
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
"Saya mohon maaf, baru bisa hadir sekarang, karena sebenarnya sampai sekarang, saya pribadi masih merasa (kematian Daru) ini seperti mimpi," kata Meta.
Meta menyadari, kematian ayah dari dua anak itu menjadi kenyataan pahit yang masih sangat sulit diterima. "Daru sudah jadi bagian dari diri saya, saya sudah bersama sejak umur 10 tahun, sehingga kehilangan ini tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata," ujarnya.
Meta mengungkap ia sangat mengenal almarhum suaminya karena bertumbuh bersama sejak sekolah dasar, kemudian bersahabat, berpacaran hingga akhirnya menikah dan memiliki keluarga kecil.
"Itulah kehidupan kami, kehidupan yang mungkin bagi sebagian orang membosankan, karena ya cuma gitu-gitu saja. Alhamdulillah sampai akhir pun kami berdua tidak pernah ada konflik yang sampai bagaimana begitu," ujar Meta.
Dengan segala latar belakang itu, ujar Meta, kehidupan keluarga kecilnya sangat menyenangkan dan jauh dari konflik.
"Mas Daru itu orang yang paling baik yang pernah saya kenal, bukan karena saya istrinya, karena memang beliau itu pendengar yang sangat baik," kata Meta.
Meta menuturkan, Daru pun sering memberikan solusi yang yang menenangkan. "Mas Daru orang yang bisa menjaga amarahnya, dan saya banyak belajar kesabaran dari beliau, menjaga lisannya untuk tidak menyakiti orang lain, dan fakta tersebut tidak akan berubah sampai kapanpun," kata Meta.
Meta pun memohon kepada Presiden Prabowo Subianto, Menteri Luar Negeri Sugiono dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memberi atensi dan mengungkap kematian suaminya terang benderang.
"Kepada pak presiden, pak kapolri dan menlu, saya hanya bisa berharap dan memohon untuk kasus (kematian Daru) dapat segera selesai dengan baik, jujur, dan transparan," kata Meta.
Meta mengungkap sosok Daru sangat berharga bagi keluarga dan orang dekatnya. Sehingga segala kejanggalan dan misteri kematiannya perlu diungkap tuntas. "Saya masih percaya Allah itu menciptakan hati nurani di dalam hati masing-masing orang. Hakikatnya Allah menciptakan hati nurani di hati masing-masing setiap orang," katanya.