DUA pesawat latih tempur T-50i Golden Eagle untuk TNI Angkatan Udara dijadwalkan tiba di Tanah Air pada November 2025. Pesawat Lead-In Fighter Training (LIFT) buatan Korean Aerospace Industries (KAI) itu merupakan bagian dari pengadaan enam unit yang disepakati Kementerian Pertahanan era Prabowo Subianto.
“Kesepakatan lama, betul yang tahun 2021,” kata Kepala Dinas Penerangan Angkatan Udara Marsekal Pertama TNI I Nyoman Suadnyana dikonfirmasi Tempo melalui pesan pendek pada Selasa, 30 September 2025. Ia menjelaskan pengiriman enam unit pesawat tempur T-50i akan dilakukan secara bertahap.
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
Kepastian pengiriman T-50i diungkap setelah Wakil Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Madya TNI Tedi Rizalihadi memimpin langsung commander inspection proses produksi pesawat tersebut di fasilitas KAI, Sacheon, Korea Selatan, pada Senin, 29 September 2025. Tedi dan delegasi disambut Senior Executive Vice President KAI, Jae-Byoung Cha.
Wakil Kepala Staf Angkatan mendapat materi ihwal perkembangan program produksi enam unit T-50i. Delegasi kemudian meninjau secara langsung pesawat dan fasilitas produksi yang dimiliki KAI. "Enam unit pesawat T-50i ini nantinya akan memperkuat TNI Angkatan Udara," kata Nyoman dalam keterangan tertulis.
Nyoman mengklaim penambahan kekuatan ini merupakan bagian dari program modernisasi Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan (Alpalhankam) untuk meningkatkan kesiapan tempur TNI AU.
Kementerian Pertahanan sudah bekerja sama dengan KAI sejak 2014. Pada awal 2014, Indonesia pertama kali menerima 16 unit pesawat latih tempur jenis T-5i. Kepala Biro Hubungan Masyarakat Sekretariat Jenderal Kementerian Pertahanan saat itu, Marsekal Pertama TNI Penny Radjendra, menyatakan pengadaan enam pesawat pada 2021 untuk memenuhi permintaan dan kebutuhan TNI AU.
Penny mengatakan proses pengadaan enam unit T-50i itu telah melalui prosedur dan aturan yang berlaku dengan melibatkan kementerian/lembaga lainnya. “Pengadaan tetap memperhatikan optimalisasi pemanfaatan komponen industri dalam negeri untuk mendukung penguatan industri strategis dalam negeri," kata Penny pada Kamis, 22 Juli 2021.
KAI awalnya dikabarkan bakal memasok enam pesawat latih canggih itu ke TNI AU dari 16 Desember 2021 hingga 30 Oktober 2024. Nilai kesepakatan tersebut dilaporkan mencapai USD 240 juta.