Dedi Mulyadi Jelaskan Alasan Membuat Gerakan Donasi Rp 1.000 Sehari

16 hours ago 2
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

GUBERNUR Jawa Barat Dedi Mulyadi menjelaskan soal gerakan rereongan sapoe sarebu atau poe ibu yang diinisiasinya. Gerakan ini tertuang dalam Surat Edaran (SE) Nomor 147/PMD.03.04/KESRA. Dedi Mulyadi menandatangani surat itu pada 1 Oktober 2025.

Menurut Dedi, gerakan donasi Rp 1.000 sehari itu sebetulnya sudah menjadi tradisi di berbagai daerah di wilayahnya. Tradisi itu dinamakan beas perelek, beas jimpitan atau gerakan sehari seribu (gasibu). "Banyak ragamnya. Begitu saya menyampaikan itu, hari ini kan pada muncul orang memposting, di Tasik saya sudah lama Pak, di Garut sudah lama, di Subang sudah lama, artinya bahwa itu sebuah tradisi yang sudah berkembang," kata Dedi dalam kunjungan kerjanya di Depok, Rabu, 8 Oktober 2025.

Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca

Dedi mengaku hadir untuk mengkapitalisasi itu agar tradisi tersebut terdigitalisasi, artinya regulasi keuangannya nanti terlihat uang yang masuk maupun yang keluar, penerimanya dan disebutkan dengan transparan. "Karena di setiap sekolah itu, di kelas-kelas itu ada iuran kelas, uang kas kelas. Selama ini kan tidak pernah dijelaskan pada publik. Kita jelasin," kata Dedi.

Pria yang karib disapa KDM itu melihat tiap harinya ada antrean warga berkunjung ke rumahnya, antara 500 sampai 1.000 orang. Mereka mengeluhkan BPJS aktif tetapi penyakitnya tidak tercover atau ongkos berobat, sehingga memerlukan biaya.

"Dia harus kemoterapi di Jakarta dari Cirebon sehingga butuh ongkos, ongkosnya gak punya. Terus kemudian dia di rumah sakit, selama di rumah sakit suaminya tidak kerja, istrinya kehilangan sumber bahan pangan untuk dikonsumsi dalam setiap hari, ini problem nih," kata Dedi.

Selanjutnya, problem anak sekolah tetapi tidak punya ongkos, sepatu dan segala macam kebutuhan selama menempuh pendidikannya. Adapun soal urusan hukum, ia mengatakan sudah ada yang siap dan gratis. "Yang urusan ini dari sistem anggaran itu kan gak bisa dianggarkan. Kenapa gak bisa dianggarkan, kan kita enggak bisa memprediksi nama Tati akan sakit dan tidak punya ongkos untuk berobat, enggak bisa," kata Dedi.

Dedi menegaskan, fiskal Pemprov Jawa Barat sudah cukup untuk menanggung biaya pendidikan dan kesehatan. Namun, di luar yang bersifat formal itu yang harus ditanggulangi. "Selama ini kalau di tempat saya, kan saya tanggulangi dengan dana operasional gubernur dan pendapatan pribadinya, selesai itu. Tetapi kan saya lihat kan yang kasus ini banyak, tidak hanya 500, bisa jadi tiap hari ribuan," kata Dedi.

Untuk menanggulangi keluhan tersebut, kata Dedi, tiap desa harus membuka ruang untuk warga mengadu dan jangan sampai diekspose ke media sosial.

"Kalau mengadu di media sosial itu cermin pemerintahan tidak berjalan. Maka, kepala desa saya minta buka, kepala kelurahan buka ruang pengaduan," kata Dedi. Ia pun meminta wali kota, bupati melakukan hal yang sama. 

"Agar apa, agar rakyat Jawa Barat punya ruang untuk mengadu, pemimpin hadir di tengah-tengah, intinya itu. Kemudian edaran itu dibuat adalah imbauan untuk mengaktifkan kembali solidaritas sosial yang menurun," ujarnya. 

Namun, Dedi menilai edaran itu digiring seolah-olah ia akan mengumpulkan uang per orang Rp 1.000. "Enggak ada, arena itu adanya di tingkat RT, di tingkat RW, di tingkat sekolah, di ruang kelas, adanya di situ, bukan di gubernur," kata Dedi. 

Sedangkan, Dedi menambahkan, per hari ini ia sudah membuka ruang layanan di gedung sate namanya Bale Pananggeuhan."Itu sumber gubernur hanya satu aja, ASN di Provinsi Jawa Barat yang secara sukarela memberikan uang Rp1.000 untuk melayani warga yang membutuhkan di luar tanggungan APBD," ucap Dedi. 

Read Entire Article