
CUACA ekstrem berupa angin kencang melanda wilayah Kecamatan Kundur Barat, Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau, pada Kamis (9/10) pagi. Akibat kejadian tersebut, dua rumah warga dilaporkan rusak setelah tertimpa pohon tumbang.
Camat Kundur Barat, Yusuffian, membenarkan peristiwa tersebut saat dikonfirmasi wartawan. Ia mengatakan, angin kencang terjadi sekitar pukul 09.00 WIB dan menyebabkan beberapa pohon besar tumbang di sekitar permukiman warga.
“Benar, sekitar pukul sembilan pagi angin sangat kencang. Dua rumah warga kami tertimpa pohon tumbang, namun Alhamdulillah tidak ada korban jiwa,” katanya Ketika dikonfirmasi wartawan, Kamis (9/10).
Dua rumah yang rusak masing-masing milik Mulyadi, warga Desa Sawang Selatan, dan Ermanto, warga Desa Kundur. Keduanya mengalami kerusakan pada bagian atap setelah tertimpa pohon berukuran besar.
Menurut dia, setelah kejadian, pihak desa bersama masyarakat langsung melakukan gotong royong membersihkan material pohon yang menimpa rumah warga. Pemerintah kecamatan juga telah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karimun untuk menindaklanjuti kondisi warga terdampak.
“Kami sudah berkoordinasi dengan BPBD dan Dinas Sosial untuk melakukan pendataan. Jika memungkinkan, akan diberikan bantuan material atau bantuan darurat bagi warga yang terdampak,” ujarnya.
Selain menimpa rumah, angin kencang juga sempat menyebabkan arus lalu lintas terganggu di beberapa titik karena dahan pohon yang tumbang melintang di jalan utama Kundur Barat. Berkat kerja sama warga dan petugas, material pohon sudah berhasil disingkirkan beberapa jam setelah kejadian.
Salah seorang tetangga korban, Suhartini, 46, menceritakan suasana saat angin kencang terjadi. Ia mengaku sempat panik karena suara angin sangat kuat dan pohon di sekitar rumah mulai bergoyang kencang.
“Waktu itu anginnya tiba-tiba kencang sekali, seperti puting beliung. Saya dengar suara pohon roboh, pas keluar ternyata rumah Pak Mulyadi sudah tertimpa. Untung orangnya sedang tidak di dalam rumah,” tuturnya.
Ia menambahkan, warga sekitar langsung berhamburan keluar rumah untuk membantu memotong batang pohon yang menimpa atap. Gotong royong dilakukan hingga siang hari agar rumah korban bisa dibersihkan dari material pohon.
“Kami semua langsung bantu. Kasihan Pak Mulyadi, atap rumahnya bolong, hujan masuk. Tapi syukurlah tidak ada yang terluka,” katanya.
Hingga Kamis sore, kedua rumah warga yang rusak telah dibersihkan dari material pohon. Pemerintah desa dan kecamatan masih melakukan pendataan lanjutan terkait kerugian akibat peristiwa tersebut.
Warga berharap agar pemerintah dapat membantu perbaikan rumah dan melakukan pemangkasan pohon-pohon besar di sekitar permukiman untuk mencegah kejadian serupa terulang. (H-3)