ROY Suryo dan Tifauzia Tiyassuma alias dokter Tifa menggelar Bedah Buku Jokowi's White Paper yang mereka susun bersama Rismon Sianipar. Bedah buku digelar di Kota Solo, Jawa Tengah, Jumat, 3 Oktober 2025.
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
Dalam acara itu hadir pula Reffly Harun dan tim kuasa hukum Roy Suryo Cs. Rismon Sianipar tidak hadir dalam acara itu. Tifa mengatakan bedah buku ini merupakan rangkaian dari agenda sosialisasi buku Jokowi's White Paper kepada masyarakat. Mereka menargetkan sosialisasi dilakukan setidaknya di 100 kota di Indonesia.
"Kami roadshow-nya dari Solo, kemudian kami ke Malang, kemudian setelah itu kami ke Medan dan dilanjutkan nanti juga ke Jawa Tengah barat, yaitu di Purwokerto, Purbalingga, Cilacap, dan Insyaallah Salatiga," ujar Tifa.
Tifa menyebut visi-misi mereka agar masyarakat Indonesia mengetahui bahwa buku Jokowi's White Paper itu merupakan penelitian mengenai ijazah milik Joko Widodo yang disebut palsu. Dengan adanya buku itu, Tifa dan rekan-rekannya telah menunaikan tugas untuk melakukan penelitian berkaitan dengan ijazah Jokowi.
"Jadi perjalanan kami untuk membongkar keaslian dari ijazah Joko Widodo sudah selesai," ujarnya. "Kami sebagai akademisi, sebagai peneliti, sudah menjalankan tugas kami. Nah, sehingga setelah penelitian kami selesai dan kemudian simpulan bisa didapatkan secara scientific based secara kajian ilmiah, ijazah Jokowi 99,99 persen palsu.
Tifa menyatakan hasil temuan tidak hanya berhenti sampai pada buku melainkan harus disebarluaskan kepada masyarakat. Ia mengklaim bahwa buku Jokowi's White Paper saat ini sudah tersebar ke seluruh Indonesia bahkan beberapa buku juga sudah sampai Amerika, Australia, Korea, Jepang, Kanada, Inggris, Jerman, hingga Belanda.
Ia mengatakan seluruh anggota Dewan Perwakilan Daerah sudah mendapatkan buku tersebut. "Target kami ke depan adalah 580 anggota DPR dan kami juga sudah menghadiahkan buku ini juga ke perpustakaan dan komisi-komisi, fraksi-fraksi DPR," katanya.
Dalam kesempatan itu, Roy Suryo mengaku telah mendapat salinan ijazah Jokowi yang digunakan untuk maju sebagai calon presiden 2019. "Jadi sudah saya cek dan tinggal kemudian nanti keluar riset yang terbaru yang diberikan oleh KPU adalah sama dengan yang saya teliti atau yang kami teliti, artinya apa? Ijazah itu 99,9 persen palsu," ucap Roy.
Roy menyebut penelitian itu menguji tata letak yang pernah direkayasa atau tidak, atau uji identifikasi. Salinan ijazah Jokowi itu dibandingkan dengan milik Fronojiwo, Hari Mulyono, dan Sri Murtiningsih.
Roy Suryo juga hadir dengan membawa wayang. Mantan Menteri Pemuda dan Olahraha itu kemudian memakai wayang dengan tokoh Petruk untuk diperagakan sebagai sosok Jokowi.
"Petrtuk dulu pernah punya kekuasaan. Petruk pernah menciptakan kendaraan Esemka gaib, Esemka sekarang digunakan sebagai partai anaknya, gajah," ujarnya. "Kenapa gajah, soalnya gajah iku gak duwe ijazah (tidak punya ijazah). Petruk pernah numpak banteng, tapi ditendang banteng, banteng ketaton, nah Petruk numpak saiki ora banteng tapi celeng," ucap Roy Suryo sembari memeragakan wayang layaknya seorang dalang.