
WAKIL Wali Kota (Wawali) Kupang, Nusa Tenggara Timur, Serena C. Francis, mengapresiasi dukungan PT Pertamina Patra Niaga AFT El Tari dalam pengelolaan lingkungan melalui program CSR Kampung Berseri (Bersih, Sehat, Asri El Tari), Selasa (7/10).
Program tersebut diwujudkan lewat penyerahan hoist crane dan pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) bagi para pekerja kebersihan di Bank Sampah Mutiara Timor, Kelurahan Maulafa, Kota Kupang.
Kegiatan ini turut dihadiri Kepala Bidang Wilayah III Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Bali dan Nusa Tenggara KLHK Ade Suharso, Aviation Fuel Terminal Manager Pertamina Patra Niaga AFT El Tari, Ahmad Hidayah, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Kupang, Lurah Maulafa, serta Pendiri Bank Sampah Mutiara Timor Meilsi Mansula, bersama timnya.
Dalam sambutannya, Wawali Serena menegaskan bahwa dukungan Pertamina merupakan bentuk nyata kolaborasi dalam membangun Kota Kupang yang bersih, sehat, dan manusiawi.
“Program CSR ini bukan hanya tanggung jawab sosial perusahaan, tetapi juga cerminan semangat Kota Kasih, bahwa kemajuan tidak hanya diukur dari pembangunan fisik, melainkan dari kualitas lingkungan dan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Serena menjelaskan, Pemerintah Kota Kupang tengah menjalankan roadmap pengelolaan sampah terpadu, mulai dari edukasi dan pemilahan di rumah tangga, penguatan bank sampah, hingga daur ulang. Targetnya, pengurangan sampah 50 persen dan pengelolaan tuntas 85 persen sebelum ke TPA, dengan melibatkan pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat.
Ia juga memberi apresiasi khusus kepada Bank Sampah Mutiara Timor, yang sejak berdiri pada 2020 menjadi pionir pengelolaan sampah berbasis masyarakat di Kota Kupang.
“Dari keprihatinan terhadap menumpuknya sampah rumah tangga, Mutiara Timor tumbuh menjadi gerakan yang mengubah sampah menjadi berkah. Ini inspirasi besar bagi banyak daerah di Indonesia,” kata Serena.
Dukungan Pertamina berupa alat hoist crane dan pelatihan K3, lanjutnya, menjadi bukti nyata kemitraan yang memperkuat keberlanjutan kegiatan bank sampah, sekaligus meningkatkan efisiensi dan keselamatan kerja para pekerja kebersihan.
“Ini wujud nyata semangat kolaborasi Kota Kasih, di mana pemerintah, swasta, dan masyarakat bergandengan tangan membangun Kota Kupang yang bersih, sehat, dan manusiawi,” tegasnya.
Menutup sambutannya, Serena mengajak masyarakat mulai memilah sampah dari rumah. “Perubahan besar berawal dari langkah kecil. Mari mulai dari memilah sampah dan mendukung keberadaan bank sampah di lingkungan sekitar,” ajaknya.
Ahmad Hidayah dari Pertamina Patra Niaga menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen Pertamina mendukung pengelolaan lingkungan berkelanjutan.
“Pertamina ingin menjadi mitra aktif pemerintah daerah dan komunitas dalam menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat. Kami percaya Bank Sampah Mutiara Timor telah menjadi contoh nyata ekonomi sirkular yang efektif di tingkat masyarakat,” jelasnya.
Ia berharap bantuan alat dan pelatihan ini dapat meningkatkan efisiensi kerja, sekaligus memperkuat kesadaran pentingnya pengelolaan sampah yang aman, produktif, dan bertanggung jawab.
Dalam kesempatan yang sama, Ade Suharso mengapresiasi kemajuan Bank Sampah Mutiara Timor yang kini mampu mengelola lebih dari 40 ton sampah terpilah per bulan, naik dari 25 ton per bulan pada tahun sebelumnya.
“Ini capaian luar biasa dan patut dijadikan contoh nasional. KLHK terus mendorong terbentuknya jejaring bank sampah di Nusa Tenggara Timur, termasuk di wilayah perbatasan dan lembaga keagamaan,” ujarnya.
Sebagai bentuk dukungan, KLHK juga menyerahkan satu unit mobil pikap untuk memperkuat operasional Bank Sampah Mutiara Timor. Ade menegaskan pentingnya mengubah cara pandang terhadap sampah.
“Dalam konsep ekonomi sirkular, sampah bukan musuh, melainkan sumber daya bernilai yang bisa mendukung kesejahteraan,” tandasnya. (PO/E-4)