MANTAN anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jakarta Bestari Barus bergabung dengan Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Bestari meninggalkan partai lamanya, NasDem, setelah resmi diumumkan sebagai pengurus PSI.
Bestari menyertai rekannya di Partai NasDem, Ahmad Ali, yang juga pindah ke PSI. Keduanya diumumkan sebagai pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PSI dalam pelantikan partai yang berlangsung pada Jumat, 26 September 2025.
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
Struktur pengurus DPP PSI periode 2025-2030 dibacakan oleh Sekretaris Jenderal PSI Raja Juli Antoni dalam pelantikan di Djakarta Theater, Jakarta Pusat. "Ketua Bidang Politik Bestari Barus," kata Raja Juli saat membacakan surat keputusan pengangkatan para pengurus partainya.
Sementara itu, Ahmad Ali yang juga hengkang dari NasDem kini menjadi Ketua Harian PSI. Setelah bergabung dengan PSI, Ali dan Bestari otomatis kehilangan keanggotaan mereka dari Partai NasDem. Ketentuan itu diatur dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2011 tentang Partai Politik.
Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep mengatakan optimistis kepengurusan baru PSI bisa membawa partai lolos ke parlemen dalam pemilihan umum atau Pemilu 2029. Ia menilai bergabungnya Ahmad Ali juga akan membantu partainya mencapai target tersebut.
"Sekarang ada tambahan, ada amunisi baru (yaitu) Pak Ahmad Ali yang mendampingi saya," kata putra bungsu mantan presiden Joko Widodo tersebut, Jumat.
Sejumlah elite Partai NasDem sebelumnya telah dikabarkan akan hijrah dari partai besutan Surya Paloh itu ke PSI. Selain Ahmad Ali dan Bestari Barus yang kini telah resmi bergabung dengan PSI, politikus NasDem lainnya yang dikabarkan akan pindah partai adalah Rusdi Masse Mappasessu dan Jeanette Sudjunadi. Namun, Rusdi dan Jeanette tidak ikut dilantik menjadi pengurus NasDem bersama Ali dan Bestari.
Sekretaris Jenderal Partai NasDem Hermawi Taslim menanggapi pindahnya Ahmad Ali dan Bestari Barus ke PSI. Dia menyatakan tidak ada masalah atas kepindahan tersebut.
Hermawi menyoroti kegagalan keduanya untuk menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat dalam pemilu legislatif atau Pileg 2024. "NasDem ikut senang keduanya mencoba peruntungan di partai baru, setelah gagal jadi anggota legislatif pada pemilu lalu, semoga sukses," kata Hermawi melalui pesan singkat, Jumat.
Menurut Hermawi, NasDem senang karena eks kadernya dipilih menjadi pengurus oleh partai lain. "Ini satu bukti bahwa kaderisasi NasDem diakui dan dianggap baik oleh partai lain," tuturnya.