PIDATO sambutan Pelaksana Tugas Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhammad Mardiono dalam Muktamar X PPP diwarnai keributan kecil. Berdasarkan pantauan Tempo, Mardiono memulai pidatonya sekitar pukul 16.40 WIB.
Selama Mardiono berpidato, peserta muktamar banyak melontarkan sorakan dan kata-kata yang meminta Mardiono untuk turun. Beberapa waktu sebelum Mardiono menyelesaikan sambutannya, sekitar pukul 17.15 WIB, kader partai meneriakan yel-yel, “Ketua baru, ketua baru.” Sejumlah panitia berupaya untuk menenangkan para peserta muktamar. Namun mereka masih riuh melontarkan sorakan-sorakan. Bahkan, teriakan itu masih terdengar saat Mardiono meninggalkan ruangan.
Partai berlambang Ka’bah menghelat rangkaian muktamar hari ini, Sabtu, 27 September 2025. Forum ini akan berlangsung selama dua hari hingga Senin, 29 September mendatang.
Muktamar PPP merupakan forum tertinggi di partai tersebut yang dihelat lima tahun sekali. Agenda utama forum ini menentukan ketua umum definitif dan kepengurusan partai periode 2025-2030.
PPP—salah satu partai tertua di Indonesia—kini menjadi partai nonparlemen setelah gagal melenggang ke Senayan pada pemilihan umum 2024. Muktamar kali ini disebut menjadi forum untuk membahas upaya perbaikan sekaligus pembaharuan di PPP.
Menjelang Muktamar X PPP, muncul tiga nama yang digadang-gadang menjadi kandidat pucuk pimpinan partai. Salah satu nama yang masuk dalam bursa calon ketua umum adalah Muhammad Mardiono.
Adapun Mardiono terpilih menjadi pelaksana tugas ketua umum dalam Musyawarah Kerja Nasional atau Mukernas pada September 2022. Mardiono menggantikan Suharso Monoarfa yang dicopot terkait dengan kontroversi pidato soal amplop Kiai.
Di PPP, Mardiono tercatat pernah menjabat sebagai Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Provinsi Banten. Dia juga sempat menjabat sebagai Wakil Ketua Umum PPP di kepimpinan Muhammad Romahurmuziy. Pada Muktamar IX yang digelar di Makassar pada Desember 2020, Mardiono pernah mendeklarasikan maju sebagai calon ketua umum. Belakangan dia mengurungkan niatnya sehingga Suharso Monoarfa terpilih secara aklamasi.
Pilihan Editor: Arwani Tegaskan Tidak Ada Cawe-cawe dalam Muktamar PPP