INFO NASIONAL – Ratusan orang kader Partai Persatuan Pembangunan (PPP) memadati ruang Brass Coal Roam, Ballroom di Golden Boutique Hotel Kemayoran, Jakarta, pada Jumat, 26 September 2025 malam. Mereka duduk bersila bersama memanjatkan doa dibimbing diantaranya oleh Habib Lutfi bin Ahmad al Atos, Habib Hamid al Qodri, KH. Nasrulloh al Baghdadi, dan juga KH. Abdul Azis.
Plt Ketua Umum DPP PPP Muhamad Mardiono seusai doa bersama Muktamar X PPP di Golden Boutique Hotel Kemayoran, Jakarta, pada Jumat, 26 September 2025. TEMPO/Hendy Mulia
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
Pembacaan doa itu merupakan inisiatif dari para relawan pendukung Pelaksana Tugas Ketua Umum PPP, Muhamad Mardiono. Para relawan mendoakan kelancaran jalannya Muktamar X PPP pada 27 – 29 September 2025 di Jakarta serta mendoakan Mardiono untuk maju menjadi Ketua Umum DPP PPP.
Salah satu yang terlihat khusyuk mengikuti jalannya acara adalah Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP Provinsi Papua Tengah, Freny Anouw. Meskipun berbeda keyakinan, Freny ikut mendoakan kelancaran Muktamar X dan juga terpilihnya Mardiono sebagai ketua umum.
“Memang, saya kan Nasrani. Tetapi saya berharap dengan adanya kegiatan doa bersama ini, doa yang kita naikkan kepada Tuhan ini semoga Tuhan menjawab,” kata dia kepada Tempo. “Saya ikuti semua doa-doa yang disampaikan oleh teman-teman Muslim. Apa yang disampaikan itu memang dari hati. Tuhan dengarkan doa kami, kabulkan doa kami agar Pak Mardiono menjadi ketua umum untuk periode 2025-2030,” kata dia.
Menurut Freny, doa itu selalu dipanjatkan setiap saat oleh teman-teman di Papua. Untuk mendukung Mardiono kembali menjadi ketua umum.
Bukan tanpa alasan, bagi Freny, Mardiono merupakan sosok yang luar biasa. “Sejak zaman dahulu partai ini dibentuk hingga ketum terdahulu, tidak ada satupun ketum yang pernah ke Papua. Pak Mardiono hanya 1,4 tahun luar biasa sudah ke Papua meskipun harus turun di bandara kecil, makanya di Papua itu mengenal Ketum PPP itu hanya Pak Mardiono,” kata Freny Anouw menegaskan.
Terdapat enam provinsi di Papua. Keenam provinsi itu sudah mengambil sikap dan komitmen untuk mengusung kembali Mardiono menjadi ketua umum. Keenam provinsi itu, yakni Provinsi Papua, Papua Barat, Papua Selatan, Papua Tengah, Papua Pegunungan, dan Papua Barat Daya.
Plt Ketua Umum DPP PPP Muhamad Mardiono seusai doa bersama Muktamar X PPP di Golden Boutique Hotel Kemayoran, Jakarta, pada Jumat, 26 September 2025. TEMPO/Hendy Mulia
Tanpa Setingan
Plt Ketua Umum DPP PPP, Muhamad Mardiono mengakui kegiatan “Doa Bersama Muktamar X PPP, Transformasi PPP untuk Indonesia” yang diselenggarakan tepat sehari sebelum Muktamar X bukan merupakan setingan. “Sesungguhnya acara ini tidak diseting secara khusus karena mohon maaf saya tidak membentuk tim sukses, tidak ada. Yang ada itu hanyalah saya sebagai seorang Plt Ketua Umum yang sedang mengemban tugas untuk melaksanakan Muktamar. Ini adalah tugas yang diamanatkan kepada saya,” kata Mardiono usai pembacaan doa.
Apa yang dilakukan malam itu, kata Mardiono, murni untuk berdoa. Tidak ada kegiatan deklarasi. “Saya tidak begitu ambisi untuk harus menjadi ketua umum karena sesungguhnya ini bukan jabatan tetapi mengemban tugas untuk menjalankan amanah,” kata dia.
Amanah yang dimaksud, lanjut dia, yaitu untuk memimpin Partai Persatuan Pembangunan. Kemudian untuk menyatukan visi dan misi sebuah tujuan perjuangan, baik berjuang secara langsung sebagai organisasi partai politik. “Yang paling utama adalah untuk memperjuangkan umat sebagaimana amanah para pendiri negeri ini agar negeri ini menjadi negeri yang Baldatun Tayyibatun wa Rabbun Ghafur, dimana negaranya kuat kemudian rakyatnya makmur.”
Kemudian, lanjut Mardiono, tugas yang harus dijalankan yakni Muktamar. Dalam Muktamar pertama menyampaikan pertanggungjawaban kinerja selama lima tahun. Kedua, melakukan pembahasan rencana-rencana kerja untuk lima tahun ke depan. Terakhir membentuk struktur organisasi baru. “Jadi nanti di dalam struktur itu akan ada struktur baru dari mulai ketua umum, wakil ketua umum, bendahara umum. dan seterusnya.”
“Bagi saya kalau memang saya masih terpanggil untuk menjalankan amanah di Partai Persatuan Pembangunan ini Insya Allah saya akan melaksanakan amanah itu sebagaimana amanah yang sudah diberikan kepada saya selama 28 tahun saya berkiprah di Partai Persatuan Pembangunan ini,” kata Mardiono.
Dia pun menyatakan, sudah sekitar 68-70 persen kader mendeklarasikan untuk mendukung dirinya. Hal ini tidak lepas dari upayanya yang kerap terjun ke daerah-daerah sejak dirinya memimpin. Di Muktamar X ini dia pun akan melihat apakah jumlah itu akan sudah mencapai mayoritas atau belum. “Karena seorang pemimpin PPP memang harus dikehendaki oleh mayoritas,” ujar dia. (*)