PULUHAN perusahaan akan hadir di job fair atau bursa kerja Jakarta dalam waktu dekat. Suku Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi Jakarta Pusat akan menggelar Jakarta Job Fair pada 30 September-1 Oktober 2025.
Pemerintah Jakarta menyebutkan pencari kerja bisa melamar ke perusahaan yang hadir dalam job fair mendatang. "Jakarta Job Fair diikuti oleh puluhan perusahaan dari berbagai industri," seperti diumumkan Pemerintah Provinsi Jakarta melalui akun Instagram resmi, @dkijakarta, pada Jumat, 26 September 2025.
Menurut pengumuman tersebut, akan ada 36 perusahaan dari berbagai industri yang hadir. Selain itu, Jakarta Job Fair akan menyediakan bazar usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Jakarta Job Fair pada 30 September dan 1 Oktober mendatang akan berlangsung di Gedung Pertemuan Pertamina, Kecamatan Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Bursa kerja itu buka dari pukul 10.00 hingga 16.00 WIB. Jakarta Job Fair kali ini mengusung tema "Temukan Peluang, Wujudkan Masa Depan Gemilang".
Perusahaan yang hadir di Jakarta Job Fair juga bisa dilihat melalui laman jobfair.kemnaker.go.id. Saat ini laman resmi Kementerian Ketenagakerjaan itu mencatat ada 10 perusahaan yang sudah mengunggah lowongan di bursa kerja daring Jakarta Job Fair.
Perusahaan-perusahaan itu antara lain PT Softorb Technology Indonesia yang menawarkan tujuh lowongan, PT Indomarco Prismatama yang menyediakan satu lowongan, PT Binamandiri Muliaraharja dengan delapan lowongan, dan Cou Cou Indonesia dengan 15 lowongan.
Program job fair pemerintah Jakarta ini merupakan salah satu janji kampanye Gubernur Jakarta Pramono Anung. Pada pemilihan kepala daerah atau pilkada Jakarta 2024, Pramono dan wakilnya, Rano Karno, berjanji akan mengadakan bursa kerja di setiap kecamatan yang ada di Ibu Kota.
Ada setidaknya 41 jabatan yang ditawarkan secara daring di laman tersebut saat ini. Sementara itu, pencari kerja yang sudah mendaftar di laman yang sama ada 794 orang.
Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu berjanji menyediakan job fair di setiap kecamatan setidaknya tiga bulan sekali. Menurut dia, program tersebut merupakan salah satu solusi agar lulusan baru perguruan tinggi dapat langsung mendapatkan pekerjaan.