PRESIDEN Prabowo Subianto mengatakan sewaktu kecil selalu ingin menjadi pasukan berkuda kepolisian Kanada. Ia mengatakan itu saat bertemu Perdana Menteri Kanada Mark Carney di West Block, Parliament Hill, Ottawa pada Rabu, 24 September 2025.
Pernyataan yang disampaikan saat pernyataan bersama dalam pertemuan bilateral keduanya itu sempat membuat Carney tertawa. Prabowo mengungkapkan dirinya mengagumi Kanada dan mengundang Carney untuk berkunjung ke Indonesia. “Sewaktu kecil saya selalu ingin menjadi Mountie,” kata Prabowo dikutip dari kanal YouTube Sekretariat Presiden, 26 September 2025.
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
Mountie adalah julukan Royal Canadian Mounted Police (RCMP). Pasukan berkuda kepolisian Kanada ini memiliki ciri khas seragam merah dengan topi Red Stetson dan sepatu bot kulit tinggi.
Carney dan hadirin tertawa mendengar pernyataan Prabowo. Prabowo pun menyatakan serius pernah memiliki cita-cita menjadi Mountie. “Saya benar-benar serius. Mungkin saya kembali dalam kapasitas pribadi,” kata Prabowo seraya tertawa.
Selanjutnya, kedua pemerintah menandatangani tiga nota kesepahaman dalam pertemuan ini. Tiga kesepakatan itu adalah Indonesia-Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (ICA CEPA), nota kesepahaman antara Kementerian Pertahanan Indonesia dan Departemen Pertahanan Nasional Kanada tentang kegiatan kerja sama di bidang pertahanan, dan MoU on Cooperation in Commerce, Trade, and Investment oleh Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) dan Ketua Business Council of Canada (BCC) on Cooperation in Commerce, Trade, and Investment.
Apa itu Royal Canadian Mounted Police?
Royal Canadian Mounted Police adalah korps kepolisian yang memiliki ciri khas dan unik. Dikutip dari artikel yang diterbitkan University of Waterloo, Royal Canadian Mounted Police (RCMP) didirikan pada 1873. Berawal pada 23 Mei 1873, ketika Parlemen Dominion Kanada merasa perlu membentuk pasukan polisi untuk wilayah barat laut Kanada. Tujuannya untuk menghentikan perdagangan minuman keras di kalangan penduduk asli (Indian), mengumpulkan bea cukai, serta menegakkan tugas kepolisian.
Parlemen pun membentuk pasukan berkuda kepolisian khusus wilayah barat laut dengan nama North-West Mounted Police (NWMP). Meski dibentuk pada 1873, penggunaan pasukan polisi berkuda baru dibutuhkan pada 1895, ketika penemuan emas di wilayah Klondike, Yukon, mulai menarik perhatian banyak orang dari seluruh dunia.
Perwira NWMP Charles Constantine dan pasukannya pun membangun pos polisi berkuda pertama di Yukon yang diberi nama Fort Constantine. Pada awalnya, hanya ada 19 perwira dan anggota NWMP. Mereka bertugas mengendalikan kejahatan serta menegakkan hukum di tengah peningkatan populasi akibat demam emas. Namun jumlah mereka terlampau sedikit sehingga kemudian membentuk 31 pos (detasemen) yang tersebar di seluruh Yukon.
Salah satu pos yang paling penting terletak di puncak White Pass dan Chilkoot Pass, di mana NWMP memungut bea cukai atas barang-barang yang dibawa ke Yukon oleh para pencari emas.
Antara tahun 1898 dan 1900, pemerintah Kanada mengirimkan pasukan tambahan sebanyak 200 orang untuk membantu NWMP menjaga tahanan, bank, dan pengiriman emas.
Atas jasa besar NWMP, Raja Edward VII mengubah nama NWMP menjadi Royal North-West Mounted Police pada 1904. Tak berselang lama, mereka resmi berganti nama menjadi Royal Canadian Mounted Police (RCMP) pada 1920.