Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) sekaligus Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman menegaskan pemerintah siap menghentikan impor gula putih rafinasi (white sugar) dalam waktu dekat. Ia optimistis Indonesia akan segera mencapai swasembada gula konsumsi paling lama tahun depan, seiring percepatan program tanam tebu nasional.
“InsyaAllah white sugar, doakan paling lama tahun depan sudah tidak impor. Target berikutnya adalah gula industri,” ujar Amran usai menggelar rapat perdananya sebagai Kepala Bapanas bersama Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani di Kantor Bapanas, Senin (13/10).
Amran menjelaskan, percepatan swasembada gula dilakukan melalui program penanaman tebu besar-besaran di berbagai sentra produksi, seperti Jawa Tengah, Lampung, Jawa Timur, Sulawesi, dan Sumatera Utara. Pemerintah juga menjalankan program “bongkar ratoon”, yakni mengganti tanaman tebu yang sudah tiga kali panen agar produktivitas meningkat.
Langkah ini merupakan bagian dari strategi besar pemerintah untuk mengakhiri ketergantungan impor pangan. Setelah swasembada beras tercapai, fokus berikutnya adalah gula. “Sekarang gula, kita sudah mulai penanaman di seluruh Indonesia rencana tiga tahun,” kata Amran.
Target jangka panjang pemerintah, sesuai Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2023 tentang Percepatan Swasembada Gula Nasional dan Penyediaan Bioetanol, adalah mewujudkan swasembada gula industri pada 2030.
Dalam kesempatan yang sama, Amran juga menegaskan bahwa visi Presiden Prabowo Subianto untuk mencapai swasembada pangan dalam empat tahun bisa direalisasikan lebih cepat. “Mimpi kita, target Bapak Presiden empat tahun swasembada itu kita capai dalam waktu satu tahun, dan itu adalah lompatan besar yang kita buat bersama,” ujarnya.
Menurutnya, capaian tersebut tak lepas dari kerja sama lintas sektor antara Kementerian Pertanian, Bapanas, Bulog, serta dukungan aparat penegak hukum. Dengan langkah-langkah konkret tersebut, pemerintah berharap Indonesia segera mandiri dan tak lagi bergantung pada impor bahan pangan utama.