Kuala Lumpur (ANTARA) - Negara-negara Asia Tenggara siap untuk mempercepat pengadopsian teknologi baru dan digitalisasi masyarakat mereka, demikian disampaikan Menteri Digital Malaysia Gobind Singh Deo pada Rabu (13/8).
Keunggulan signifikan China di bidang kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), sistem lintas perbatasan, dan bidang teknologi tinggi lainnya yang sedang berkembang akan memungkinkan negara-negara anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), termasuk Malaysia, untuk memastikan upaya mereka menjangkau semua lapisan masyarakat, memastikan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan, kata Gobind saat berpidato dalam acara China Mobile Southeast Asia Cooperation Conference 2025.
"Membangun masa depan digital membutuhkan kerja sama mendalam dengan mitra seperti China. China memiliki keunggulan signifikan dalam penyebaran jaringan generasi berikutnya, edge intelligence, aplikasi AI, dan platform digital lintas perbatasan. Malaysia sangat menghargai kerja samanya dengan China di sektor digital, dan kami menyambut baik kolaborasi lebih lanjut," katanya.
Sementara itu, Duta Besar China untuk Malaysia Ouyang Yujing mengatakan dalam sambutannya bahwa dalam beberapa tahun terakhir, kerja sama ekonomi digital antara China dan ASEAN memasuki tahap baru yang lebih mendalam dan menyeluruh, dengan Malaysia dan China secara khusus telah menandatangani nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) untuk meningkatkan investasi dan kerja sama di bidang ekonomi digital.
"Hal ini menekankan pentingnya memanfaatkan peluang yang dibawa oleh ekonomi digital, pembangunan hijau, dan AI. Hal ini tidak hanya membawa manfaat pembangunan bagi masyarakat kedua negara, tetapi juga menjadi tolok ukur baru bagi pengembangan ekonomi digital regional," katanya.
Sementara itu, Wakil Presiden Eksekutif China Mobile Communications Group Co., Ltd. Li Huidi mengatakan bahwa AI kini berada di garis depan gelombang baru transformasi teknologi dan industri, menjadi semakin mudah digunakan dan dapat diakses secara luas, serta muncul sebagai pendorong baru bagi kemajuan sosial.
"Asia Tenggara muncul sebagai pusat global untuk AI, didorong oleh populasi muda, pertumbuhan ekonomi yang kuat, dan strategi nasional yang mendukung. Infrastruktur komputasi yang berkembang pesat menjadi fondasi kuat untuk pengembangan dan penerapan AI," ujarnya, seraya menambahkan bahwa China Mobile bersedia untuk bekerja sama dengan para mitra dari semua sektor melalui kolaborasi erat.
Dengan tema "Membangun Ekosistem Cerdas, Memberdayakan Masa Depan Digital" (Envisioning Intelligent Ecosystems, Empowering the Digital Future), konferensi yang diselenggarakan oleh China Mobile ini mempertemukan para pemimpin dari pemerintah, industri telekomunikasi, dan akademisi untuk mendiskusikan lanskap digital di kawasan ini.
Penerjemah: Xinhua
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.