Liputan6.com, Jakarta Keputusan besar diambil Manuel Akanji jelang ditutupnya bursa transfer musim panas. Bek Manchester City itu memilih menolak AC Milan dan bergabung dengan Inter Milan lewat skema pinjaman. Alasannya sederhana, yaitu ia ingin tetap bermain di Liga Champions.
Sky Sport Italia melaporkan bahwa Inter sudah lama mencari tambahan di lini pertahanan. Situasi makin mendesak setelah Benjamin Pavard dipinjamkan ke Marseille. Dari sinilah nama Akanji muncul sebagai target utama di detik-detik terakhir.
Sementara itu, AC Milan juga sempat berusaha mendatangkan pemain asal Swiss tersebut. City bahkan sudah membuka pintu negosiasi dengan Rossoneri. Namun, keinginan Akanji untuk tampil di level tertinggi Eropa membuat ia menolak tawaran itu.
Inter Jadi Pilihan yang Tepat
Bagi Akanji, Liga Champions adalah faktor utama dalam menentukan masa depan. Menurut Sky Sport Italia, bek 30 tahun itu tidak tertarik pada opsi Milan yang musim ini absen dari kompetisi tersebut. Inter justru memberi jaminan panggung di turnamen paling prestisius di Eropa.
Selain itu, Inter menawarkan peran penting di skuad asuhan Cristian Chivu. Dengan hengkangnya Pavard, Nerazzurri membutuhkan sosok berpengalaman untuk menjaga keseimbangan di lini belakang. Akanji pun dianggap sebagai solusi instan.
Tak hanya itu, atmosfer Inter yang masih mempertahankan status mereka sebagai pemburu Scudetto Serie A jadi daya tarik tambahan. Faktor ini semakin menegaskan bahwa pilihan Akanji tidak sekadar soal kompetisi, tapi juga peluang meraih trofi.
Detail Kesepakatan Transfer
Menurut laporan Fabrizio Romano, Inter berhasil mengamankan Akanji dengan skema pinjaman. Biayanya mencapai €2 juta, atau sekitar Rp34 miliar, dengan tambahan kewajiban menanggung sebagian gaji sang pemain. Kesepakatan ini membuat risiko finansial Nerazzurri relatif ringan.
Lebih jauh, Inter menyepakati opsi pembelian permanen sebesar €15 juta, atau sekitar Rp255 miliar. Namun, klausul itu bisa berubah menjadi kewajiban jika syarat tertentu terpenuhi. Salah satunya, Inter harus menjuarai Serie A dan Akanji tampil di setidaknya 50 persen laga musim ini.
Jika semua kondisi berjalan sesuai, total nilai transfer bisa mencapai €17 juta, atau sekitar Rp289 miliar. Ini nilai yang dianggap masuk akal untuk bek dengan pengalaman internasional sekaliber Akanji. Dengan demikian, Inter bukan hanya mendapat solusi jangka pendek, tapi juga investasi jangka panjang.
Kemenangan Ganda Inter
Bagi AC Milan, kegagalan mendatangkan Akanji menjadi pukulan di detik akhir bursa transfer. Rossoneri membutuhkan tambahan tenaga di lini belakang, tapi kalah bersaing dari rival sekotanya. Penolakan sang pemain memperjelas betapa besar perbedaan daya tarik kedua klub saat ini.
Sementara itu, Inter boleh merasa puas dengan manuver cepat mereka. Mendatangkan pemain dengan kualitas dan pengalaman Liga Champions memberi dorongan besar bagi ambisi mereka di musim baru. Chivu kini punya opsi tambahan yang bisa langsung diandalkan.
Akanji sendiri mendapatkan apa yang ia inginkan, yakni kesempatan tetap bermain di Liga Champions. Bagi Inter, ini adalah kemenangan ganda - mendapat bek top sekaligus membuat rival sekota kehilangan target buruan.
Sumber: Sky Sport Italia, Sempre Inter