WAKIL Menteri Sekretaris Negara (Wamensesneg) Juri Ardiantoro menanggapi informasi di media sosial yang menyebut diaspora Amerika Serikat yang diwawancara pemerintah soal kehadiran Presiden Prabowo Subianto di Abang Sam adalah rekayasa atau settingan.
Adapun wawancara itu ditayangkan lewat media sosial resmi pemerintah. Proses wawancara itu berlangsung ketika diaspora menyambut kedatangan Prabowo untuk menghadiri agenda Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat pada Sabtu, 20 September 2025. Diketahui Prabowo berpidato di Sidang Umum PBB pada Selasa, 23 September 2025.
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
Juri mengatakan pemerintah tidak mengatur wawancara dengan diaspora itu. Juri mengklaim masyarakat sudah tahu Presiden Prabowo Subianto melakukan kerja dengan nyata dan benar.
"Kami enggak suka setting-setting. Orang sudah tahu kok presiden melakukan sesuatu yang nyata, yang benar. Jadi enggak perlu ada setting-setting," ujar dia di Gedung Kemensetneg, Jakarta Pusat, Rabu, 24 September 2025.
Informasi adanya agenda setting itu pertama kali disampaikan oleh akun media sosial kolektif bernama Bareng Warga di media sosial X pada Senin, 22 September 2025. Bareng Warga mengatakan narasumber dari diaspora Amerika Serikat ditentukan oleh wartawan Istana. "Wawancara dengan diaspora di New York itu sudah diatur sama wartawan istana, tidak bisa pilih narasumber lain," kata Bareng Warga.
Bareng Warga melihat wawancara dengan seorang diaspora bernama Glory Lamria di salah satu media. Bareng Warga menyebut Glory adalah diaspora yang sudah ditentukan untuk diwawancarai.
Tempo sudah melakukan konfirmasi ke akun Instagram Glory pada Kamis, 25 September 2025. Namun, pesan Tempo belum dibalas.
Bareng Warga juga menyoroti rombongan Presiden Prabowo Subianto diduga menginap di Hotel Aman New York ketika menghadiri Sidang Majelis Umum ke-80 PBB di New York. Bareng Warga menyebut biaya menginap di Hotel Aman New York sekitar dari US$ 6.000 (Rp 100 juta) sampai US$ 25.000 (Rp 417 juta) per malam. Penelusuran Tempo di Website resmi Aman New York, harga menginap kamar sekitar U$ 2.000 (Rp 30 juta) sampai US$ 6.000 (Rp 100 juta) per malam.
Mengenai ini, Wakil Menteri Sekretaris Negara Juri Ardiantoro tidak bisa memberikan keterangan. "Kalau kasih pertanyaan yang bisa saya jawab dong," kata dia di Gedung Kemensetneg, Jakarta, kemarin.
Adapun selama berada di New York, Prabowo menghadiri rangkaian Sidang Majelis Umum ke-80 PBB. Kepala Negara menyampaikan pidato perdana di forum tersebut. Prabowo merasa terhormat karena menyampaikan pidato urutan ketiga setelah Brasil dan Amerika Serikat.
“Habis Brasil yang selalu nomor satu. Amerika yang selalu nomor dua. Baru kasih kesempatan kepada Indonesia, saking menghormati Indonesia, menghargai Indonesia,” ujar Prabowo dalam keterangan resmi, Rabu, 23 September 2025.
Prabowo mengatakan panggung PBB digunakan untuk menyuarakan sikap Indonesia yang konsisten mendorong perdamaian dunia. Salah satunya mendorong perdamaian di Gaza. “Terutama mendorong penyelesaian konflik di semua tempat, tapi yang paling utama bagi kita tentunya adalah jeritan penderitaan rakyat Gaza,” ucap Kepala Negara.
Prabowo mengklaim banyak negara memberikan respons positif atas sikap Indonesia yang tegas namun seimbang. Bagi dia, pandangan Indonesia dianggap realistis oleh para pemimpin yang hadir dalam forum tersebut.
Selama kunjungan di New York pula, Prabowo mengikuti Konferensi Internasional Tingkat Tinggi untuk Penyelesaian Damai atas Masalah Palestina dan Implementasi Solusi Dua Negara di Majelis Umum PBB serta menghadiri Multilateral Meeting on the Middle East atas undangan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Prabowo juga mengadakan pertemuan bilateral dengan Sekretaris Jenderal PBB António Guterres. Selain itu, Kepala Negara turut bertemu tokoh filantropi dunia sekaligus pendiri Gates Foundation, Bill Gates, dan menganugerahkan tanda kehormatan atas dedikasinya yang luar biasa bagi kesejahteraan umat manusia.