Direktur Utama Perum Bulog Mayjen TNI Ahmad Rizal Ramdhani mengatakan saat ini Bulog mengantongi Cadangan Beras Pemerintah (CBP) sebanyak 3,9 juta ton.
Dia juga menuturkan, Bulog masih terus menyerap Gabah Kering Panen (GKP) dari petani dengan harga Rp 6.500 per kilogram.
“Sekarang masih 3,9 (juta ton). Iya masih (serap gabah petani), dan sekarang Bulog masih menyerap gabah,” tutur Rizal di Kawasan Radio Dalam, Jakarta Selatan, Minggu (14/9).
Rizal menjelaskan, penyerapan GKP dari petani oleh Bulog tidak hanya untuk CBP saja, tetapi juga pemenuhan beras komersial. “Dan sekarang Bulog juga masih menyerap untuk pemenuhan beras komersial. Jadi selain untuk beras yang CBP, juga masih menyerap beras untuk komersial,” ujarnya.
Rizal juga membeberkan, hingga saat ini Bulog belum mendapat penugasan untuk menyerap tambahan 1 juta ton gabah setara beras pada 2025. Menurut dia, keputusan penugasan penyerapan tambahan ini menunggu gelaran Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) di Kemenko Bidang Pangan. "Belum, nanti ada Rakortas lagi,” tuturnya.
Sebelumnya, Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Bapanas, I Gusti Ketut Astawa, membeberkan pada akhir Agustus lalu, Bulog masih harus menyerap 200 ribu gabah setara beras hingga akhir tahun.
Sebab realisasi penyerapan gabah setara beras oleh Bulog kala itu baru capai 2,8 juta dari total yang ditugaskan pemerintah sebanyak 3 juta ton sepanjang 2025.
“Tugas yang diberikan kepada Bulog ini kan 3 juta, penugasannya sekarang baru 2,8 juta sekarang Pak,” tuturnya.
Ketut juga mengatakan Bulog belum mendapatkan penugasan untuk menyerap tambahan 1 juta ton gabah setara beras pada 2025. Dengan demikian Bulog hanya akan menyerap gabah setara beras sebanyak 3 juta ton, sebagai implementasi penugasan awal yang diberikan pemerintah pada Bulog.
Ini sesuai dengan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 6 Tahun 2025 Tentang Pengadaan dan Pengelolaan Gabah/Beras Dalam Negeri serta Penyaluran Cadangan Beras Pemerintah (CBP).