WAKIL Kepala Badan Gizi Nasional atau BGN Nanik S. Deyang mengatakan masyarakat sipil yang akan dilibatkan dalam investigasi kasus keracunan makan bergizi gratis (MBG) ialah dari kalangan ahli kimia, relawan, dan ibu rumah tangga. Nanik tak menjelaskan detail seperti apa peran dari masing-masing perwakilan sipil tersebut dalam proses investigasi keracunan MBG.
“Nanti akan ada lagi tim independen terdiri dari ahli kimia, relawan, ibu-ibu rumah tangga dan sebagainya. Ini lagi proses. Bahkan sebagian sudah mulai jalan,” kata dia saat ditemui di lokasi Verifikasi Calon Mitra Program MBG di Artotel Kota Wisata Cibubur, Bogor, Jawa Barat, Kamis, 25 September 2025.
Usulan soal melibatkan masyarakat sipil untuk turut menyelidiki kasus keracunan MBG disampaikan Nanik pada Rabu, 24 September 2025. Tim investigasi yang sedang dibentuk oleh BGN itu, kata Nanik, akan turun langsung ke lokasi keracunan MBG untuk mempercepat proses penyelidikan yang selama ini dilakukan leh Badan Pengawas Obat dan Makanan atau BPOM.
Tim investigasi itu juga akan menyelidiki dapur-dapur yang diduga menyebabkan keracunan dalam skala besar. “Kami akan investigasi juga pada dapur-dapur. Apakah sudah menjalankan standar operasional memasak dengan benar,” ujarnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi IX DPR Charles Honoris mengusulkan agar BGN melibatkan masyarakat sipil dalam keanggotaan tim investigasi keracunan MBG. Charles mengatakan keberadaan masyarakat sipil dalam tim investigasi itu akan memberikan perspektif lain.
"Kami berharap agar tim investigasi ini melibatkan masyarakat sipil yang bisa objektif dan melakukan penilaian berdasarkan fakta-fakta empiris," kata Charles saat ditemui di Kompleks DPR, Jakarta, pada Selasa, 23 September 2025.
Belakangan ini kasus keracunan akibat menu makan bergizi gratis mengalami lonjakan yang signifikan. BGN mencatat jumlah korban keracunan hingga September 2025 sebanyak 4.711 orang, yang terdiri atas 45 kasus.