WAKIL Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sufmi Dasco Ahmad mengatakan Komisi Reformasi Kepolisian dan Tim Transformasi Reformasi Kepolisian berbeda. Dasjo juga mengatakan tugas Komisi Reformasi yang akan dibentuk oleh Presiden Prabowo Subianto dengan Tim Transformasi yang dibentuk oleh Kepala Polri Listyo Sigit Prabowo juga berbeda.
Politikus Partai Gerindra ini mengatakan Tim Transformasi Reformasi Kepolisian itu bertugas untuk mengumpulkan data-data yang akan diserahkan kepada Komisi Reformasi Kepolisian. “Saya mendapatkan informasi bahwa tim ini adalah tim persiapan yang akan melakukan pendataan,” kata Dasco di Kompleks DPR, Jakarta, pada Kamis, 25 September 2025.
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
Menurut Dasco, Tim Transformasi itu akan dipecah ke dalam beberapa sub kelompok. Setiap sub kelompok akan mendukung kebutuhan Komisi Reformasi Kepolisian.
“Yang nantinya akan membantu tugas-tugas dari Komisi Reformasi Kepolisian yang dibentuk oleh Presiden,” kata Dasco.
Desakan untuk mereformasi kepolisian ini menggelinding sejak demonstrasi massa pada akhir Agustus 2025. Berbagai kalangan menilai polisi sudah menyalahgunakan kewenangan dalam menangani unjuk rasa. Demonstrasi itu mengakibatkan sepuluh orang meninggal, termasuk pengemudi ojek online, Affan Kurniawan, yang dilindas kendaraan taktis Brigade Mobil Polri di Jalan Penjompongan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, pada Kamis, 28 Agustus 2025.
Kepada sejumlah tokoh dari Gerakan Nurani Bangsa (GNB), Presiden Prabowo menyatakan kesediannya untuk mereformasi Polri. Prabowo pun berencana membentuk Komisi Reformasi Kepolisian.
Di tengah jalan, Kapolri Listyo Sigit Prabowo lebih dulu membentuk Tim Transformasi Reformasi Polri, pada 17 September 2025. Pembentukan tim itu lewat Surat Perintah Kapolri Nomor Sprin/2749/IX/2025. Tim Transformasi ini terdiri atas 52 orang perwira tinggi dan menengah Polri. Ketua Tim Transformasi ini adalah Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri Komisaris Jenderal Chrysnanda Dwilaksana.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan Tim Transformasi akan bekerja sama dengan Komisi Reformasi Kepolisian yang akan dibentuk oleh Presiden Prabowo. “Nantinya bekerja sama juga dengan tokoh-tokoh masyarakat nasional, pakar akademisi, budayawan, dan lembaga-lembaga independen lainnya,” kata Truno saat dikonfirmasi, pada Selasa, 23 September 2025.
Truno mengklaim, keberadaan Tim Transformasi ini untuk mempercepat program transformasi yang telah dijalankan oleh Kapolri. Transformasi itu mencakup aspek organisasi, operasional, pelayanan publik, dan transformasi pengawasan. “Polri selalu membuka ruang, masukan, dan kritik secara konstruktif untuk perbaikan kedepannya,” kata dia.
Adapun Komisi Reformasi Kepolisian belum resmi terbentuk hingga saat ini, termasuk kepastian tugas komisi nantinya. Sebelumnya, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi mengatakan Komisi Reformasi Kepolisian itu akan beranggotakan sembilan orang. Di antara calon anggota komisi itu adalah mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud Mahmodin. Mahfud juga sudah membenarkannya.
Sufmi Dasco Ahmad yang dikonfirmasi juga tidak menjelaskan lebih detail ihwal tugas Komisi Reformasi Kepolisian tersebut. Meski begitu, Dasco meyakini keberadaan maupun tugas Komisi Reformasi Kepolisian dan Tim Transformasi Reformasi Polri tidak akan saling bertabrakan.
“Menurut saya tidak (ada) hal yang bertentangan bahwa di internal (Polri) dibuat satu tim khusus yang akan membantu komisi yang akan masuk ke dalam,” kata dia. Dasco juga meyakini bahwa keberadaan Komisi Reformasi Kepolisian nantinya disertai dengan rencana besar untuk mereformasi lembaga Polri.
Hammam Izzuddin berkontribusi dalam tulisan ini.
Pilihan Editor: Jalan di Tempat Reformasi Polri