Denpasar (ANTARA) - BUMD Bank BPD Bali menangkap peluang penyaluran kredit untuk segmentasi industri padat karya untuk mendukung penciptaan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi daerah.
“Saat ini kami telah menyalurkan kredit yang memiliki fokus utama pada sektor UMKM,” kata Direktur Utama Bank BPD Bali I Nyoman Sudharma di Denpasar, Bali, Rabu.
Untuk menggenjot realisasi kredit industri padat karya, pihaknya meneken perjanjian kerja sama pembiayaan pada program Kredit Industri Padat Karya (KIPK) dengan Kementerian Perindustrian RI.
Perjanjian kerja sama itu menjadikan bank milik pemerintah daerah di Bali tersebut sebagai salah satu bank penyalur skema subsidi bunga untuk industri padat karya, bersama 11 lembaga jasa keuangan lainnya.
Menurut dia, meski jumlah industri padat karya di Bali tidak banyak, namun pihaknya tetap optimistis pembiayaan tersebut mampu meningkatkan efisiensi usaha, selain mendorong lapangan kerja.
Optimisme menangkap peluang bisnis itu, lanjut dia, didorong kapasitas pembangunan di Bali yang didongkrak sektor pariwisata dengan pertumbuhan ekonomi daerah pada triwulan II-2025 mencapai 5,9 persen atau sudah melebihi realisasi nasional.
Hingga saat ini, pihaknya memiliki rasio komposisi kredit UMKM di atas 50 persen sejalan dengan arah pembangunan di Pulau Dewata yaitu Ekonomi Kerthi Bali yang menempatkan UMKM, industri, ekonomi kreatif, hingga pariwisata sebagai pilar utama.
Sedangkan, pertumbuhan kredit juga tumbuh positif di atas sembilan persen hingga Juni 2025 atau lebih tinggi dari rata-rata nasional sebesar 7,03 persen.
Sudharma menambahkan pihaknya juga sudah menyusun rencana korporasi jangka menengah periode 2026-2030 dengan optimalisasi sektor UMKM dan industri.
Sementara itu, Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan, dan Akses Industri Internasional Kemenperin RI Tri Supondy menjelaskan program KIPK ditunjukkan untuk memfasilitasi sektor industri yaitu makanan minuman, industri tekstil dan pakaian jadi, industri kulit dan barang kulit, alas kaki, mainan anak dan furnitur.
Ia mengharapkan bank BUMD itu dapat melaksanakan program tersebut dan penyaluran sesuai dengan plafon yang telah ditetapkan pemerintah.
“Kami sangat terbuka tentunya ke depan untuk melakukan koordinasi perbaikan demi kelancaran dari program kredit industri padat karya,” ucapnya.
Baca juga: Dirut BRI harapkan pemerintah gencarkan stimulus ke sektor padat karya
Baca juga: OJK: Subsidi bunga kredit padat karya dukung pertumbuhan industri
Baca juga: Airlangga: Rp20 triliun Kredit Investasi Padat Karya disalurkan 2025
Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.