Wakil Kepala Badan Gizi Nasional atau BGN Nanik S Deyang meminta agar seluruh petugas Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) bekerja dengan serius agar kualitas makanan untuk program makan bergizi gratis yang dihasilkan dapat terjaga. Dia bahkan meminta agar petugas tidur di dapur. “Kami akan memperbaiki seluruh SDM SPPG, kami akan kembalikan jam kerja mereka untuk begadang dan harus tidur di tempat, harus menunggu dapur,” kata Nanik dalam konferensi pers dikutip dari live Instagram Badan Gizi Nasional pada Jumat, 26 September 2025.
Dia mengeluhkan kinerja petugas SPPG saat ini sudah tidak lagi seperti awal program makan bergizi gratis (MBG) berjalan. “Saya harus akui, tiga bulan, empat bulan pertama, hampir tidak ada masalah. Karena anak-anak SPPG dulu itu adalah menjaga dapur,” ujarnya.
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
Nanik membandingkan dengan kinerja petugas SPPG saat ini dengan dulu, sangat jauh berbeda. Dia mengaku geram setelah mengetahui kinerja SPPG yang ternyata menyiapkan bahan baku masakan yang tidak segar untuk anak-anak. “Seperti kasus di Bandung, ini sungguh di luar nalar. Bagaimana bahan baku tidak fresh, ayam dibeli hari Sabtu, baru dimasak hari Rabu,” kata dia.
Dia menegaskan cara memasak untuk jumlah besar tak bisa disamakan dengan memasak untuk keperluan rumah tangga. “Memang kalau di rumah, tidak masalah menyimpan satu dua ayam. Tetapi kalau 350 ayam? Freezer mana yang buat menyimpan?” ujarnya.
Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Bandung Barat menetapkan kasus keracunan massal akibat menu MBG di Kecamatan Cipongkor sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB). Langkah itu dilakukan untuk mempercepat penanganan serta memastikan korban mendapatkan layanan terbaik.
“Fokus utama kami adalah penanganan korban. Dari total 364 orang terdampak, sebanyak 225 sudah dipulangkan setelah menjalani perawatan,” ujar Bupati Bandung Barat Jeje Ritchie Ismail dalam keterangan resminya pada Selasa, 23 September 2025.
Jeje mengatakan pemerintah akan melakukan pendampingan penuh terhadap korban, sekaligus mengoptimalkan pelayanan medis hingga kondisi benar-benar pulih. Selain itu, dapur penyedia MBG di Cipongkor dihentikan sementara untuk keperluan investigasi.
Pemkab Bandung Barat juga akan mengevaluasi seluruh Sentra Penyedia Pangan Gizi (SPPG) di wilayahnya. Dari data yang ada, masih terdapat 85 dapur MBG yang belum memiliki sertifikasi sehat. “Kami akan memastikan semua dapur MBG segera tersertifikasi agar makanan yang diterima siswa aman dan layak,” ujar Jeje.