WAKIL Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Fauzan meminta perguruan tinggi ikut mengatasi tiga persoalan di masyarakat seperti stunting, kemiskinan, dan pengangguran. Sebagai bagian dari entitas sosial, kehadiran perguruan tinggi harus bermanfaat bagi lingkungan dekat maupun jauh. “Jangan sampai angka partisipasi kuliah masyarakat rendah dan banyak pengangguran,” ujarnya saat orasi ilmiah pada peringatan Dies Natalis ke-68 Universitas Padjadjaran di Bandung, Kamis 11 September 2025.
Fauzan mengusulkan perguruan tinggi untuk membuat lembaga pelatihan kerja berkolaborasi dengan pemerintah daerah dan industri untuk mengurangi atau mengatasi masalah pengangguran. Kampus menurutnya harus menjadi bagian dan tidak terpisahkan dari masyarakat. Pun sebagai kampus berdampak, para akademisi juga tidak lepas dari tanggung jawab. “Kampus harus melakukan perubahan mindset, kampus bukan institusi yang menjalankan sifatnya repetitif tapi agresif dan kompetitif,” ujarnya.
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
Perguruan tinggi juga menurut Fauzan jangan hanya mengejar reputasi internasional namun masyarakat sekitarnya terabaikan. Para profesor atau guru besar telah banyak memiliki riset-riset yang dapat dimanfaatkan untuk membantu masyarakat. Fauzan pun meminta kampus tidak lagi menjadi menara gading. “Kita harus menurunkan tensi sebagai kelompok elite, diubah menjadi kelompok fungsional, orang yang memberikan manfaat,” kata dia.
Sementara itu Rektor Arief S. Kartasasmita mengatakan Unpad yang berdiri pada 1947 dengan empat fakultas kini memiliki 18 fakultas atau sekolah, 40 ribu mahasiswa dan 4.000 dosen serta tenaga pendidik. Berdasarkan rencana strategis 2025-2029, Unpad ingin menjadi pusat pendidikan dan kearifan inklusif berkelanjutan yang berkelas dunia dan menghasilkan dampak nyata bagi masyarakat. Visi itu diprioritaskan lewat keunggulan akademik seperti menghadirkan kurikulum yang adaptif, kemudian mendorong inovasi lewat riset interdisiplin ilmu dan membangun pusat-pusat unggulan.
Selain itu Unpad menurut Arief memastikan hasil-hasil riset terhilirisasi dan memberi nilai tambah bagi masyarakat. Adapun beberapa proyek global dan hilirisasi Unpad antara lain inisiatif pemodelan ekonomi hijau bersama pakar sepuluh negara yang didanai oleh Bezos Earth Fund. Kemudian ada uji klinis vaksin TBC yang didukung oleh Gates Foundation, serta evaluasi alat diagnostik inovatif untuk penyakit menular di negara berkembang.