Jakarta, CNBC Indonesia- Di tengah tren penurunan harga beras dunia, harga beras di dalam negeri masih bertahan di atas harga eceran tertinggi (HET) padahal stok pemerintah saat ini melimpah yakni hampir 4 juta ton.
Ketua Dewan Penasihat Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia (PERHEPI), Bustanul Arifin menyebutkan kekosongan beras di pasar padahal stok pemerintah menjadi penyebab kenaikan harga beras di pasar.
Dimana kondisi ini tidak lepas dari dampak kebijakan pemerintah yang melakukan penegakan hukum terkait kasus beras oplosan membuat pelaku usaha ragu-ragu untuk melakukan transaksi beras dan takut terkena kasus.
Seperti apa PERHEPI melihat persoalan stok dan harga beras?Selengkapnya simak dialog Andi Shalini dengan Ketua Dewan Penasihat Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia (PERHEPI), Bustanul Arifin dalam Special Reports Merdeka, CNBC Indonesia (Minggu, 17/08/2025)