TENTARA Nasional Indonesia (TNI) menyatakan delapan anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) tewas maupun terluka dalam sejumlah kontak senjata di Papua Pegunungan dan Papua Tengah sepanjang pekan ini. Operasi penyisiran dilakukan Komando Operasi (Koops) Habema menjelang peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan RI.
Kepala Pusat Penerangan TNI Mayor Jenderal Kristomei Sianturi mengatakan seluruh operasi dijalankan sesuai prosedur hukum. “Setiap tindakan prajurit TNI dilakukan secara profesional, terukur, dan berdasarkan peraturan perundang-undangan,” kata Kristomei, Jumat, 15 Agustus 2025.
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
Kontak senjata pertama terjadi pada 8 Agustus di Distrik Mewoluk, Kabupaten Puncak Jaya. Saat melakukan penyisiran di Kampung Biak, pasukan TNI mendapat serangan dari kelompok OPM jaringan Tenggamati Enumbi. Tiga anggota OPM tertembak, salah satunya diduga Tenggamati yang masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) Polda Papua sejak 2014. Dari lokasi, aparat mengamankan dua pistol, dua radio komunikasi, amunisi, telepon genggam, hingga bendera Bintang Kejora.
Pada 11 Agustus, baku tembak kembali pecah di Kampung Mamba, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya. Satu anggota OPM bernama Dece Mujijau tewas. Dua lainnya, Daume Maeseni dan Sabinus Joani, mengalami luka tembak. Barang bukti berupa amunisi, tas selempang, telepon genggam, dan kalung OPM turut diamankan.
Sehari kemudian, 12 Agustus, kelompok OPM Kodap VIII Kemabu disebut mencoba melakukan serangan balasan di sekitar Kampung Eknemba, Distrik Sugapa. TNI menyebut dua anggota OPM, Teleginus Maiseni dan ajudannya Seprianus Maiseni, tewas. Aparat menemukan cincin, kalung, gelang, hingga sarung tangan di lokasi.
Panglima Komando Operasi (Pangkoops) Habema Mayjen Lucky Avianto menyebut rangkaian operasi ini sebagai langkah “tegas dan terukur” untuk menjaga stabilitas keamanan. “Aparat tidak akan memberi ruang bagi pihak-pihak yang mengganggu ketertiban dan mengancam keselamatan warga,” ujar dia.
Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional (TPNPB) Sebby Sambom mengungkapkan anggota TPNPB Dece Mujijau, Seprianus Maiseni gugur dalam kontak tembak dengan TNI.
“Dese Mujíjau 23 tahun dan Selpianus Maiseni 23 tahun. Kedua korban tembak mati pada 11 dan 12 Agustus di lokasi yang berbeda,” kata Sebby dalam siaran persnya 13 Agustus 2025.