Liputan6.com, Jakarta Manchester United kembali menuai hasil buruk di Liga Inggris 2025/2026. Bertandang ke markas Brentford pada pekan keenam, Setan Merah dipaksa pulang dengan kekalahan telak 3-1, Sabtu (27/09/2025) malam WIB.
Brentford langsung tancap gas sejak awal laga. Igor Thiago mencetak dua gol cepat di menit ke-8 dan 20’ yang membuat MU tertinggal jauh. Tim tamu sempat bangkit lewat gol Benjamin Sesko pada menit ke-26'.
Gol Sesko membuka harapan bagi MU untuk bangkit. Namun, Bruno Fernandes gagal memaksimalkan peluang emas setelah penaltinya ditepis kiper Brentford. Situasi kian memburuk di menit akhir pertandingan.
Mathias Jensen memastikan kemenangan Brentford dengan gol di masa injury time (90+5’). Hasil ini membuat MU semakin terpuruk, dengan hanya meraih tujuh poin dari enam laga awal musim.
Amorim Santai Meski Dalam Tekanan Besar
Ruben Amorim menjadi sorotan utama usai kekalahan ini. Statistiknya juga tidak berpihak, dengan hanya mengumpulkan 34 poin dari 33 laga sejak menukangi MU. Meski begitu, ia menegaskan tidak gentar dengan tekanan yang datang.
Amorim menegaskan dirinya adalah tipe pelatih yang santai dan bukan tipe pelatih yang takut kehilangan jabatan. Ia menilai keputusan ada di tangan manajemen, sementara tugasnya hanya bekerja sebaik mungkin. “Saya selalu nyaman dengan pekerjaan ini. Saya tidak khawatir, itu bukan keputusan saya,” ujarnya dikutip dari Daily Mail.
Pelatih asal Portugal itu menambahkan bahwa kekalahan hanya mengubah suasana hatinya, bukan keyakinannya. Ia berkomitmen tetap memberi yang terbaik setiap kali mendapat kesempatan mendampingi tim.
“Saya akan melakukan yang terbaik setiap menit saya di sini. Saya tidak pernah khawatir dengan pekerjaan saya, saya bukan tipe orang seperti itu,” tambahnya menegaskan.
Tetap Percaya Diri untuk Bangkit
Meski hasil buruk terus menghantui MU, Amorim menunjukkan keyakinannya bisa membawa tim kembali ke jalur positif. Ia menegaskan bahwa dirinya tahu apa yang harus dilakukan untuk memperbaiki performa skuad.
Menurut Amorim, rasa percaya diri adalah modal penting bagi seorang pelatih. Ia menolak larut dalam tekanan dan memilih fokus pada tanggung jawab yang ia pikul. “Saya selalu melakukan pekerjaan saya," serunya.
"Jika saya menang, saya berada dalam suasana hati yang berbeda. Itu wajar, tetapi saya selalu percaya diri karena saya tahu apa yang harus dilakukan,” tegasnya.
Kini, publik menunggu bagaimana MU bisa merespons di laga berikutnya. Dengan persaingan ketat di Premier League, Amorim dituntut segera menemukan solusi agar timnya tidak semakin terpuruk.
(Daily Mail)