
POLISI tengah mendalami kasus teror bom yang ditujukan ke tiga sekolah internasional di wilayah hukum Polda Metro Jaya. Dugaan sementara, pelaku pengirim pesan ancaman tersebut adalah orang yang sama.
"Jadi mohon waktu, masih dilakukan pendalaman. Diduga yang memberi ancaman sama orangnya. Motifnya sama, dari identitas pengirim yang sama," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Brigjen Ade Ary Syam Indradi di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis (9/10).
Ade Ary mengatakan saat ini pelaku teridentifikasi posisinya di luar negeri. Polisi masih terus melakukan pendalaman terkait sosok pelaku.
"Kemarin sudah disampaikan beberapa hal oleh rekan-rekan kami Kapolres Jakarta Utara dan kapolres Tangsel," ungkap jenderal polisi bintang satu itu.
Meski ada teror bom, polisi memastikan situasi di wilayah hukum Polda Metro Jaya aman terkendali. Masyarakat diminta melaporkan apabila menerima informasi dan mengetahui ada gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) ke hotline 110. Masyarakat juga bisa melapor ke kantor kepolisian terdekat hingga akun media sosial (medsos) official jajaran Polda Metro Jaya.
Sebelumnya, dua sekolah internasional di wilayah Tangerang menerima ancaman bom melalui pesan WhatsApp dan surat elektronik. Ancaman ini membuat pihak kepolisian turun tangan untuk melakukan pemeriksaan dan penyisiran lokasi.
Kedua sekolah yang menjadi target ancaman tersebut adalah Jakarta Nanyang School di Pagedangan, Kabupaten Tangerang dan Mentari Internasional School di Pondok Aren, Tangerang Selatan. Keduanya merupakan sekolah bertaraf internasional yang memiliki banyak siswa.
"Betul, ada ancaman bom di dua sekolah tersebut. Di Jakarta Nanyang School dan Mentari Internasional School," ujar Kapolres Tangsel, AKBP Victor Inkiriwang, Selasa, 7 Oktober 2025.
Kemudian, ancaman bom juga menimpa sebuah sekolah internasional di Kelapa Gading, Jakarta Utara. Ancaman bom oleh orang tak dikenal datang lewat pesan elektronik. Tim Gegana Polda Metro Jaya langsung bergerak ke lokasi untuk menyisir sekolah. (P-4)