MK Kembali Tolak Gugatan Syarat Pendidikan Capres Minimal S1

1 week ago 5
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

MAHKAMAH Konstitusi atau MK menolak gugatan uji materi pada perkara Nomor 154/PUU-XXIII/2025 terkait syarat pendidikan calon presiden dan wakilnya, calon kepala daerah, serta calon anggota dewan dari sebelumnya paling rendah jenjang SMA/sederajat menjadi S1 atau sarjana.

Hakim konstitusi Ridwan Mansyur yang membacakan pertimbangan hukum mengatakan, dalil pemohon yang meminta Mahkamah mengubah syarat minimal pendidikan calon presiden dan wakilnya sebagaimana diatur pada Pasal 169 huruf r Undang-Undang Pemilu belum memiliki alasan mendasar untuk diubah pendiriannya.

Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca

"Dengan demikian, syarat pendidikan paling rendah tamat sekolah atas atau sederajat bagi calon presiden dan wakilnya masih berlaku norma yang sama," kata Ridwan dalam persidangan, Senin, 29 September 2025.

Ridwan mengatakan dalil pemohon yang menilai Pasal 182 huruf e dan Pasal 240 ayat (1) huruf e UU Pemilu juncto Pasal 7 ayat (2) UU Pilkada bertentangan dengan konstitusi, kendati mengatur ihwal subjek hukum yang berbeda, namun ketiga norma pasal tersebut sama-sama merupakan ketentuan norma yang mengatur syarat pencalonan dalam Pemilu.

Karenanya, kata Ridwan, sebagaimana pertimbangan Mahkamah terhadap dalil Pasal 169 huruf r UU Pemilu, persyaratan minimal pendidikan calon anggota DPD, DPR, DPRD di seluruh tingkat, dan bupati serta wakilnya merupakan kebijakan hukum terbuka pembentuk undang-undang.

Ridwan mengatakan, dalil pemohon yang meminta Mahkamah memberikan pemaknaan baru terhadap ketentuan norma ketiga pasal ini dengan menjadikan syarat pendidikan paling rendah lulusan S1 justru mempersempit peluang dan membatasi hak warga negara. "Dalil pemohon terkait Pasal 169 huruf r, Pasal 182 huruf e, dan Pasal 240 ayat (1) huruf e UU Pemilu juncto Pasal 7 ayat (2) huruf c UU Pilkada bertentangan dengan konstitusi adalah tidak beralasan menurut hukum," ujar Ridwan.

Pemohon perkara Nomor 154/PUU-XXIII/2025 ini adalah advokat Hanter Oriko Siregar. menilai pasal yang diajukannya dalam gugatan uji materi ini bertentangan dengan konstitusi. Sebab, sebagai warga negara, ia berhak untuk dipimpin oleh presiden dan seluruh jajaran lainnya yang cakap, berintefritas, dan memiliki intelektualitas yang memadai.

Pemohon berpendapat syarat pendidikan paling rendah bagi presiden, kepala daerah, hingga legislator adalah SMA/sederajat mempengaruhi kehidupan sosial dan masa depan, bukan hanya bagi pemohon tapi juga masyarakat lainnya.

Di samping itu, pemohon mengatakan, di saat negara menetapkan syarat minimal pendidikan guru adalah jenjang sarjana, justru para pengelola pemerintahan diberikan keleluasaan dengan syarat pendidikan yang lebih rendah.

"Ketentuan ini dirasa tidak memberikan jaminan konstitusional atas pemerintahan yang dijalankan oleh pemimpin yang kompeten dan memiliki kapasitas intelektual yang memadai," kata Hanter pada persidangan Rabu, 3 September 2025.

Gugatan serupa juga sebelumnya ditolak oleh MK. Pemohonnya adalah 

Read Entire Article