Menag Nasaruddin Temui Menko Muhaimin Bahas Ponpes yang Belum Penuhi Standar

MENTERI Agama atau Menag Nasaruddin Umar menemui Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar di kediaman Widya Chandra IV, Jakarta Selatan pada Selasa, 7 Oktober 2025. Pertemuan kedua menteri itu menindaklanjuti arahan Presiden Prabowo Subianto ihwal pondok pesantren.

Nasaruddin Umar tiba di kediaman Muhaimin sekitar pukul 11.02 WIB. Ia mengenakan pakaian formal putih hitam dengan kopiah. Kedatangan Nasaruddin disambut Muhaimin langsung yang telah menunggu di rumah dinasnya.

Muhaimin mengenakan pakaian serupa dengan Nasaruddin. Keduanya sempat berbincang sedikit di selasar rumah. Nasaruddin mengabarkan bahwa ia akan berangkat meninjau Sekolah Garuda di suatu daerah.

Usai berbincang singkat, Muhaimin mempersilakan Nasaruddin dan jajarannya untuk masuk. Dia sempat memberikan keterangan kepada awak media ihwal pertemuannya dengan Menteri Agama.

"Checking pembangunan pondok pesantren yang belum memenuhi standar," kata Muhaimin di kediaman dinasnya, Widya Chandra IV, Jakarta Selatan pada Selasa, 7 Oktober 2025.

Dia berujar saat ini jumlah pondok pesantren yang berada di Indonesia ada sekitar 40 ribu. Muhaimin kemudian menyinggung suatu direktorat yang berada di Kementerian Agama khusus menangani pesantren.

"Datanya terus kami update bareng-bareng. Perkembangan itu yang akan menjadi bahan kami bersama kementerian lain dalam rangka percepatan penanggulangan kerawanan," ucap Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa ini.

Pertemuan antara Muhaimin dan Nasaruddin terjadi setelah adanya bencana Pondok Pesantren Al Khoziny Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur yang roboh pada 29 September lalu. Saat itu, para santri putra melaksanakan salat ashar berjamaah di lantai dasar, sementara bangunan berlantai 4.

Salah satu perwakilan keluarga, Fauzi mengatakan bahwa diduga ada human error dalam kejadian ini. Terlebih, petugas dan pakar telah menyatakan bahwa ada kegagalan konstruksi dalam bangunan yang ambruk. “Berarti ada pelanggaran di situ dan harus diproses,” kata Fauzi kepada Tempo, Senin 6 Oktober 2025.