Liputan6.com, Jakarta Crystal Palace membuat kejutan dengan menundukkan Liverpool 2-1 di Selhurst Park, Sabtu (27/9/2025). Hasil ini bukan hanya menghentikan laju sempurna sang juara bertahan, tetapi juga menegaskan kuatnya awal musim The Eagles di Premier League 2025/2026.
Liverpool sempat tertinggal sejak menit ke-9, lalu mampu menyamakan skor melalui Federico Chiesa pada menit ke-87. Namun, Palace memastikan kemenangan lewat gol penentu Eddie Nketiah di menit 90+7.
Kekalahan ini terasa ironis bagi Liverpool. Tim yang musim ini kerap meraih poin berkat gol menit akhir justru dipukul dengan cara serupa. Melihat jalannya pertandingan, hasil tersebut sulit terbantahkan. Liverpool memang layak menelan kekalahan.
Liverpool Bisa Saja Tertinggal Tiga atau Empat Gol di Babak Pertama
Palace langsung menekan sejak awal laga. Ismaila Sarr membuka keunggulan pada menit ke-9 lewat situasi sepak pojok yang sempat diperdebatkan, tapi tetap disahkan wasit. Protes keras dari Arne Slot justru berujung kartu kuning untuk sang pelatih.
Selepas itu, Liverpool terus berada dalam tekanan. Alisson dipaksa bekerja keras menghadang peluang berbahaya dari Daniel Muniz dan Jean-Philippe Mateta. Mateta bahkan sempat mengenai tiang, sementara Sarr hampir menggandakan skor lewat tembakan ke sisi luar gawang.
Dengan banyaknya peluang berbahaya, keunggulan 1-0 di babak pertama sejatinya belum mencerminkan dominasi Palace. Jika bukan karena penampilan gemilang Alisson, Liverpool bisa saja sudah tertinggal tiga hingga empat gol.
Perubahan Tak Banyak Berarti
Arne Slot berusaha mengubah situasi dengan memasukkan Cody Gakpo sejak awal babak kedua. Dominik Szoboszlai diposisikan sebagai bek kanan, sementara Florian Wirtz digeser lebih melebar.
Meski sedikit lebih baik dibanding paruh pertama, Liverpool tetap kesulitan menciptakan peluang jelas. Florian Wirtz dan Alexander Isak, dua rekrutan mahal yang diharapkan jadi pembeda, justru tampil mengecewakan. Keduanya gagal memberikan kontribusi signifikan.
Salah satu momen janggal terjadi ketika sepakan Szoboszlai yang mengarah ke gawang malah dihalau Mohamed Salah sendiri karena berusaha menyentuh bola. Kejadian itu semakin menggambarkan kacaunya permainan Liverpool.
The Reds Tak Lagi Sempurna
Federico Chiesa sempat menghidupkan asa Liverpool. Golnya di menit ke-87 membuat skor menjadi 1-1 dan membuka peluang The Reds meraih satu poin. Namun, Palace tak berhenti menekan.
Eddie Nketiah, yang masuk sebagai pemain pengganti, muncul sebagai penentu. Sepakannya di menit 90+7 menembus gawang Alisson dan memastikan kemenangan 2-1 untuk tuan rumah.
Kekalahan ini menghentikan rekor sempurna Liverpool yang sebelumnya meraih lima kemenangan beruntun di awal musim. Di sisi lain, Palace memperpanjang catatan tak terkalahkan dan kian percaya diri menghadapi laga-laga selanjutnya.
Bagi Slot dan skuadnya, hasil ini menjadi pukulan telak. Bukan hanya karena skor akhir, tetapi juga performa buruk yang mereka tunjukkan. Singkatnya, Liverpool memang layak tumbang di Selhurst Park.
Sumber: This is Anfield