Jakarta (ANTARA) - Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Kendal dan mitra strategis mendorong inovasi pengolahan sampah di Kendal melalui sebuah lokakarya.
"Diplomasi tidak hanya hadir di forum global, tetapi juga harus menjawab kebutuhan masyarakat secara langsung, termasuk dalam isu pengelolaan sampah," ujar Plt. Direktur Sekolah Staf dan Pendidikan Luar Negeri (Sesparlu) Kemlu Tubagus Edwin Suchranudin, sebagaimana rilis pers Kemlu RI diterima di Jakarta, Rabu.
Pernyataan itu dia sampaikan dalam lokakarya bertema "Sampah Jadi Berkah: Inovasi Pengelolaan Sampah dari Warga untuk Warga," yang diselenggarakan di Kendal, Selasa (7/10).
Kegiatan tersebut merupakan bagian dari Final Project Sesparlu Angkatan 77 dan program Pelatihan dan Kompetensi Nasional (PKN) II, dan diadakan untuk menjawab persoalan pengolahan sampah harian di Kendal.
Selain itu, lokakarya tersebut juga bertujuan untuk mendorong peningkatan kesadaran masyarakat untuk sadar pengolahan sampah mulai dari lingkungan masing-masing.
Dalam kesempatan tersebut Edwin menegaskan bahwa diplomasi pembangunan harus memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, salah satunya dalam penanganan sampah.
Untuk mewujudkan tujuan itu, Kemlu menyelenggarakan lokakarya tersebut dengan menghadirkan sejumlah narasumber dari Kementerian Lingkungan Hidup, Dinas Lingkungan Hidup Kendal, serta Aliansi Zero Waste Indonesia.
Adapun diskusi dalam lokakarya itu berfokus pada praktik pengurangan food loss and waste, anti open dumping, serta inovasi pengelolaan sampah berbasis masyarakat.
Kepala DLH Kendal Aris menambahkan bahwa pengelolaan sampah dapat membuka peluang ekonomi baru. "Bank sampah dan praktik daur ulang dapat meningkatkan pendapatan sekaligus mengurangi beban lingkungan," jelasnya.
Dengan lokakarya tersebut, pemerintah berharap Kendal bisa menjadi model pengelolaan sampah yang efisien, transparan, dan berkelanjutan, sekaligus memperkuat kontribusi Indonesia terhadap pembangunan ramah lingkungan di tingkat nasional maupun global.
Baca juga: Upaya Bantul kurangi timbunan sampah di tempat pembuangan akhir
Baca juga: KLH dorong aglomerasi sampah di Banten guna dukung solusi modern
Baca juga: Kemenko Pangan finalisasi revisi Perpres pengolahan sampah jadi energi
Pewarta: Katriana
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.