
DINAS Kesehatan Kota Tasikmalaya berupaya mengendalikan penyebaran HIV/AIDS. Pasalnya, tahun ini penambahan orang dengan HIV/AIDS (ODHA) bertambah 95 orang.
Penambahan itu membuat jumlah ODHA mencapai 1.456 orang, dengan angka kematian 256 orang.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Asep Hendra, mengatakan, peningkatan kasus HIV/AIDS ditemukan setelah dilakukan skrening usia produktif berisiko tinggi pada masyarakat. Hasilnya, dari10.679 orang yang diperiksa, ditemukan tercatat 95 orang positif HIV, salah satunya balita.
"Sejak Januari hingga Juli 2025 tercatat 8 orang meninggal akibat HIV/AIDS. Penyebab paling banyak ialah hubungan sejenis antara lelaki. Kami juga menemukan penderita usia produktif dari kalangan pelajar, mahasiswa dan pekerja," katanya, Rabu (13/8).
Ia mengatakan, kasus HIV/AIDS cenderung mengalami peningkatan signifikan sejak 2022. Saat itu ditemukan 145 kasus, 2023 tercatat 145 kasus, 2024 ada 169 kasus dan 2025 ada 95 kasus. Penderita berasal dari kalangan lelaki seks dengan lelaki (LSL), waria, wanita pekerja seks dan usia produktif rentan terpapar.
Menurut Asep, peningkatan kasus HIV/AIDS menjadi perhatian lantaran selama ini banyak usia produktif yang jadi korban. Berbagai upaya pencegahan masih terus dilakukan dengan memeriksa masyarakat berisiko tinggi termasuk ibu hamil.
"Kami akan terus melakukan edukasi agar masyarakat dapat melakukan pemeriksaan karena penyakit tersebut rentan infeksi. Kami mengingatkan kembali dalam kasus HIV/AIDS dapat disembuhkan meski harus rajin berobat, dan tidak berpotensi menular melalui salaman, pelukan, berbagi alat makan, air ludah, keringat, pengguna alat toilet," pungkasnya.