Liputan6.com, Jakarta Pelatih Enzo Maresca meluapkan amarahnya setelah Chelsea kembali menelan kekalahan 1-3 dari Brighton. Ia secara terbuka mengkritik para pemainnya yang dianggap memiliki hobi buruk "memberi hadiah" cuma-cuma kepada tim lawan.
Kekalahan di Stamford Bridge pada hari Sabtu (27/9/2025) ini tercatat sebagai kekalahan kedua secara beruntun bagi The Blues. Yang lebih parah, hasil buruk ini kembali diwarnai oleh kartu merah konyol yang diterima oleh salah satu pemainnya.
Maresca memberikan peringatan yang sangat keras kepada skuadnya untuk menghentikan kebiasaan buruk tersebut. Menurutnya, kesalahan-kesalahan elementer dan kurangnya disiplin menjadi biang kerok utama di balik performa tim yang inkonsisten.
Pelatih asal Italia itu merasa sangat frustrasi karena merasa timnya memegang kendali penuh atas jalannya permainan. Namun, kendali tersebut seketika hancur lebur hanya karena satu kesalahan besar yang dilakukan.
Berhenti Beri Hadiah Gratis!
Enzo Maresca tidak dapat menyembunyikan rasa amarahnya saat berbicara di ruang ganti setelah pertandingan usai. Ia menyampaikan pesan yang sangat jelas dan tegas kepada semua pemainnya yang harus segera dipatuhi.
Ia memperingatkan skuad Chelsea untuk segera berhenti membuat kesalahan-kesalahan fatal yang sama sekali tidak perlu terjadi. Menurutnya, mereka seolah-olah terus-menerus memberikan "hadiah" gratis yang justru memudahkan lawan untuk menang.
"Pesan di ruang ganti sudah sangat jelas, yaitu kami tidak bisa terus-menerus memberikan hadiah," kata Maresca. Ia menegaskan bahwa melawan tim mana pun di Premier League, The Blues tidak boleh melakukan kesalahan seperti itu.
Rencana Hancur Karena Kartu Merah
Maresca menunjuk kartu merah yang diterima oleh Trevoh Chalobah sebagai momen yang menghancurkan semua rencana tim. Menurutnya, insiden yang terjadi pada menit ke-53 itu secara total telah mengubah jalan dan arah pertandingan.
Ia merasa bahwa sebelum insiden kartu merah itu terjadi, semua rencana yang telah disusun berjalan dengan sangat baik. Namun, satu kesalahan besar dari pemainnya membuat semua strategi yang ada menjadi berantakan total.
"Kartu merah adalah sebuah kesalahan besar karena jalannya permainan berubah secara total," ungkap Maresca. Ia menjelaskan bahwa karena kesalahan mereka dan kartu merah itu, rencana di lapangan berubah drastis.
Maresca merinci bahwa mereka seakan memainkan dua pertandingan berbeda, yakni babak pertama dan babak setelah kartu merah.
Kesalahan Besar yang Terus Terulang
Hal yang paling membuat Maresca merasa sangat frustrasi adalah karena ini bukan pertama kalinya masalah disiplin merugikan timnya. Tercatat ini adalah pertandingan kedua secara beruntun di mana kartu merah menjadi biang keladi kekalahan mereka.
Pada pekan lalu saat dikalahkan oleh Manchester United, kiper Robert Sanchez juga diusir wasit di awal pertandingan. Pola kesalahan fatal yang terus terulang ini membuat Maresca menjadi kehabisan kata-kata untuk mengatasinya.
"Yang pasti Anda tidak bisa terus-menerus membuat kesalahan fatal yang merugikan tim," kata Maresca. Ia mengeluhkan bahwa itu adalah kesalahan-kesalahan besar yang mengubah permainan, seperti kartu merah saat melawan United dan hari ini.